Text
Penggunaan Diksi Balā dan Na‘am dalam Al-Qur’an: Studi DiksionalLeksikal Al-Qur’an
Kata Kunci: Diksional-Leksikal, Kata Balā, Kata Na‘am
Dalam menjawab suatu pertanyaan, Al-Qur’an salah satunya menggunakan kata na am
dan kata balā yang memiliki fungsi dan arti yang sama. Keduanya bermakna mengiyakan
dan menjadi jawaban dari sebuah pertanyaan, keduanya memiliki sedikit perbedaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua rumusan masalah terkait penggunaan kata
na am dan kata balā, yaitu: pertama, bagaimana penggunaan diksi balā dalam Al-Qur’an
berdasarkan teori diksional-leksikal dalam stilistika?; dan kedua, bagaimana penggunaan
diksi na am dalam Al-Qur’an berdasarkan teori diksional-leksikal dalam stilistika?
Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika, yakni pendekatan yang digunakan untuk
menganalisis kata na am dan kata balā. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode kajian pustaka (library research), yakni metode untuk menganalisis kata na am dan
kata balā dari buku-buku, jurnal atau hal-hal yang berhubungan dengan pembahasan tersebut.
Teori yang digunakan oleh penulis yaitu teori diksional-leksikal, yakni teori untuk
menemukan penggunaan kata dan pemilihan kata.
Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa kata balā merupakan huruf yang menjadi jawāb
istifhām (jawaban atas pertanyaan) dalam kalimat negatif dari kalimat sebelumnya. Secara
leksikal kata balā memiliki makna yang sama dengan kata na am, namun apabila dikaji
dalam Al-Qur’an kata balā memiliki makna yang sangat luas dalam menanggapi ayat yang
diterangkan sebelumnya, karena kata balā merupaka kata yang menjadi jawāb istifhām
(jawaban atas pertanyaan). Secara diksional makna kata balā tidak hanya berpatokan kepada
makna asalnya (leksikal) yaitu “iya” akan tetapi tergantung kepada kondisi atau penjelasan
kalimat sebelumnya yaitu berupa pernyataan, istifhām (pertanyaan) dan nafĭ (pengingkaran).
Makna diksi balā di antaranya yaitu: bukan demikian, tidak demikian, aku percaya, benar,
tentu demikian dan pasti datang; dan sedangkan kata na am merupakan huruf yang menjadi
jawāb istifhām (jawaban atas pertanyaan) dalam kalimat positif dari kalimat sebelumnya.
Secara leksikal kata na am memiliki makna yang sama dengan kata balā, yakni sama-sama
bermakna iya/ya, namun cara penggunaannya berbeda. Secara diksional kata na am
merupakan kata yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang bersifat positif, yakni kata
tersebut bisa jadi pembenar atau penegas dari kalimat tanya yang ada pada sebelumnya. Kata
na am dapat dibaca beberapa bacaan yaitu: na am na‘im atau ni‘ām. na am berasal dari kata
al-ni‘mah bisa juga disebut nu‘mah, nu‘mā nu‘ām. Ada juga yang mengatakan kata na am
berasal dari kata `an‘ām yaitu bermakna lebih lembut dan lebih mudah. Makna asal dari kata
tersebut yaitu iya/betul, namun kata tersebut dapa dibaca bervariasi maka maknanya semakin
luas dan tidak hanya berpatokan pada tekstualitas
Tidak tersedia versi lain