Text
An-Nūr dalam Al-Qur’an (Analisis Semantik al-Kasysyāf), Skripsi, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Kata Kunci: An-Nūr, Al-Zamakhsyarī, Toshihiko Izutsu, Semantik.
Bahasa Arab mempunyai beberapa kosa kata yang familiar dikalangan
masyarakat. Salah satu kosa kata bahasa Arab yang mempunyai makna lebih dari
satu adalah an-nūr. Tidak semua ayat Al-Qur’an memaknai an-nūr sebagai
cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana penafsiran alZamakhsyarī terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang an-nūr serta
analisis semantik an-nūr perspektif Toshihiko Izutsu. Tafsir al-Kasysyāf adalah
sebuah tafsir karya syekh Abi al-Qāsim Jār Allah Mahmūd bin Umar alZamakhsyarī al-Khawarizmī. Kitab tafsir ini merupakan salah satu tafsir yang
bercorak linguistik seperti kitab tafsir tafsir al-Jalālain.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
semantik. Karena dalam penelitian ini akan memaparkan makna-makna yang
terkandung dalam kata an-nūr dalam Al-Qur’an. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah library research (kajian pustaka). Metode yang
digunakan adalah metode simak, suatu metode yang dilakukan dengan cara
menyimak serta mencerna dari bahasa lisan.
Dalam analisis Toshihiko Izutsu, kata an-nūr memiliki beberapa makna
berdasarkan masa pra Quranik, masa Qur’an, pasca Qur’an, dan weltanchaaung.
Dalam masa pra qur’anik, terdapat dalam kitab mu’allaqāt al-sab’a kata an-nūr
memiliki arti menyala dan bersinar. Hal ini dapat ditemukan dalam sebuah syair
Labīd bin rubaŷ’ah al-āmirī yang menyebutkan kata an-nūr dengan kata
sinonimnya yaitu tuẓi-u dan munīrah. Menurut Ibnu Atsīr berarti sesuatu yang
terlihat dengan cahayanya dan petunjuk tanpa bujukan. Dan beliau mengatakan
bahwa sesuatu yang jelas dapat membuat semua jelas. Dan kejelasan itu terdapat
dalam penjelasnya dan selebihnya disebut dengan penerang. Sedangkan Abū
Mansūr menyebutkan an-nūr merupakan sifat dari Allah Swt. Menurut alLahyani, kata ini memiliki satu arti yaitu cerah. Pada masa Qur’anik, dalam
kamus ilmu Al-Qur’an dijelaskan bahwa an-Nur merupakan salah satu nama
Allah yang terdapat dalam asmā al-husnā yang berarti Yang Maha
Pemberi/Pemilik Cahaya. Ibnu ‘Araby juga menyampaikan bahwa makna an-nur
terdapat enam makna yang ruang lingkupnya sifat Allah. Diantaranya adalah 1).
Pemberi hidayat, 2). Pemberi cahaya, 3). Penghias, 4). Yang zahir/tampak dengan
jelas, 5). Pemilik cahaya, 6). Cahaya tetapi bukan cahaya seperti cahaya yang
dikenal. Semasa pasca Qur’anik, tercantum dalam kamus al-Mu’jam al-Mufahras
al-Qur’an al-‘Adzīm antara lain iman, kitab, penerang (perumpamaan), Nabi saw.
petunjuk, cahaya bulan. Sedangkan dalam weltanschaaung, kata an-nūr berarti
cahaya. cahaya ini memiliki beberapa makna yakni sesuai dengan penempatan kata dalam kalimat
Tidak tersedia versi lain