Text
Pembiasaan Shalat Tahajud dalam Membentuk Sikap Istiqomah Santri Putra di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan
Kata kunci: Shalat Tahajud, Sikap Istiqomah, santri, pondok pesantren
Shalat tahajud merupakan shalat sunnah yang dianjurkan karena di dalamnya
terdapat keagungan dan kemuliaan bagi yang melaksanakan. Adanya pembiasaan
shalat tahajud dapat membentuk sikap istiqomah seperti yang diterapkan oleh
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan terhadap santri putra.
Penelitian ini memiliki tiga fokus yaitu: Pertama, bagaimana pelaksanaan
shalat tahajud dalam membentuk sikap istiqomah santri putra di Pondok Pesantren
Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan. Kedua, Apa saja faktor pendukung dan
penghambat dalam pembiasaan shalat tahajud dalam membentuk sikap istiqomah
santri putra di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan. Ketiga,
bagaimana mengidentifikasi pembiasaan shalat tahajud dalam membentuk sikap
istiqomah santri putra di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara tak terstruktur,
observasi non partisipan dan dokumentasi, sedangkan yang menjadi informan
adalah pengasuh, pengurus, ustad dan santri Pondok Pesantren Nasyrul Ulum
Bagandan Pemekasan. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui
triagulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Pertama, pelaksanaan pembiasaan
shalat tahajud di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Bagandan Pemekasan yaitu:
shalat tahajud dimulai dari jam 02:30 WIB setelah asatid yang bertugas
membangunkan semua santri. Kedua, faktor pendukung dan faktor penghambat
dalam pembiasaan shalat tahajud dalam membentuk sikap istiqomah santri putra.
1). Faktor pendukung: a). Sikap kompeten dari para asatid dalam menjalankan
tugasnya, b). Fasilitas pesantren yang cukup memadai, c). Luasnya masjid dalam
menampung santri melaksanakan shalat tahajud, d). Adanya tindakan dan sanksi
yang diberikan kepada santri yang melanggar. 2). Faktor penghambat: a).
Banyaknya santri yang sering begadang sehingga sulit dibangunkan, b). Setelah
santri bangun ada sebagian dari mereka yang sekedar pindah tempat tidur, c).
Lokasi asrama pondok yang tidak begitu dekat dengan masjid. Ketiga: Kegiatan
pembiasaan shalat tahajud ini berimplikasi dan mempengaruhi para santri atau
peserta didik yaitu: menjadikan santri semakin rajin beribadah seperti shalat sunah,
membuat santri menjadi merasa semakin dekat dengan Allah Swt., membentuk
karakter atau akhlak santri yang semakin dekat dengan ajaran Rasulullah SAW.,
dan menjadikan santri lebih istiqomah dalam melaksanakan ibadah lainnya
Tidak tersedia versi lain