Text
Kontribusi Majelis Taklim dalam Mempertahankan Nilai-nilai Kearifan Lokal Madura (Studi Kasus Majelis Taklim Nurul Jannah di Desa Bunder Pademawu Pamekasan)
Kata kunci: Majelis taklim, Kearifan lokal Madura
Majelis taklim yang memiliki fungsi sebagai wadah untuk mendakwahkan
ajaran Agama Islam, akan tetapi berbeda dengan Majelis Taklim Nurul Jannah yang
mempunyai fungsi tambahan yaitu selain berdakwah, majelis ini menjadi wadah
untuk mempertahankan Kearifan Lokal Madura sehingga peneliti tertarik dalam
meneliti.
Adapun fokus dalam penelitian ini terdiri dari Bagaimana wujud ketahanan
nilai Kearifan Lokal Madura dalam majelis taklim Nurul Jannah di Desa Bunder
Pademawu Pamekasan?; Bagaimana peran majelis taklim Nurul Jannah dalam
mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal Madura di Desa Bunder Pademawu
Pamekasan?; dan Apa saja kendala majelis taklim Nurul Jannah dalam
mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal Madura di Desa Bunder Pademawu
Pamekasan?
Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini
di Majelis Taklim Nurul Jannah di Desa Bunder Pademawu Pamekasan. Sumber
data meliputi penasehat majelis taklim, ketua, pengurus, dan anggota. Teknik
pengumpulan data melalui observasi non partisipan, wawancara semi terstuktur,
dan dokumen. Sementara analisis data melalui pengecekan data, reduksi data,
penyajian data dan verifikasi. Serta keabsahan data meliputi perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi sumber data, metode dan
antar peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fokus pertama: wujud ketahanan nilai
kearifan lokal Madura dalam Majelis Taklim Nurul Jannah di Desa Pademawu
Pamekasan yaitu: 1) budaya kesopanan yang sering disebut andhȃp asor; 2) Bhȃsa
bahasa madura dari 3 tingkatan, bhȃsa kasar, bhȃsa tengngaan, dan bhȃsa alos; 3)
sikap ta’dzim kepada guru dengan cara bersalaman, duduk, berjalan; 4) adab makan
di dalam majelis atau onjhȃngan; dan 5) téngka dalam mengantarkan undangan.
Fokus kedua: Peran majelis taklim Nurul Jannah dalam mempertahankan kearifan
lokal Madura yaitu: 1) Sebagai tempat pelatihan dalam memimpin kegiatan
keagamaan dimasyarakat; 2) tempat untuk belajar bhȃsa madhurȃ; 3) membina
akhlakul karimah dan menjadi benteng dari kenakalan remaja; 4) pembiasaan
kesopanan (andhȃp asor); 5) tempat belajar téngka mengantarkan undangan dan
menyuguhkan makanan pada tamu. Fokus ketiga: Kendala yang dihadapi majelis
yaitu: 1) kurangnya minat dan antusias dari beberapa anggota; 2) pengaruh dari
perkembangan zaman; 3) malu untuk menunjukkan identitas kemaduraanya; dan 4)
kurangnya serius dalam mengikuti kegiatan majelis taklim.
Tidak tersedia versi lain