Text
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening pada Karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Demokratis, Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja
Keberhasilan suatu institusi atau organisasi ditentukan oleh dua faktor, yakni
sumber daya manusia, karyawan atau tenaga kerja, sarana dan prasarana pendukung
atau fasilitas kerja. Dari dua faktor utama tersebut sumber daya manusia atau
karyawan lebih penting daripada sarana dan prasarana pendukung. Secanggih dan
selengkap apa pun fasilitas pendukung yang dimilki suatu organisasi kerja, tanpa
adanya sumber daya yang memadai, baik jumlah (kuantitas) maupun
kemampuannya (kualitasnya), maka niscaya organisasi tersebut tidak dapat berhasil
mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasinya. Kualitas sumber daya manusia
atau karyawan tersebut diukur dari kinerja karyawan tersebut (performance) atau
produktivitasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Pengaruh gaya kepemimpinan
demokratis terhadap motivasi kerja di PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Kabupaten
Pamekasan 2) Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja karyawan
di PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Kabupaten Pamekasan 3) Pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Kabupaten
Pamekasan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Adapun teknik sampling yang
digunakan pada penelitian yang akan dilakukan yaitu sampling jenuh. Penelitian ini
menggunakan 80 responden dengan menyebarkan kuesioner. Analisis data
menggunakan uji F (simultan) dan uji T (parsial).
Hasil penelitian berdasarkan hasil perhitungan untuk variabel gaya
kepemimpinan demokratis yaitu memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja dengan
nilai t hitung sebesar 13,159 dan hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Untuk
variabel gaya kepemimpinan demokratis yaitu tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja karyawan dengan nilai t hitung sebesar -0,646 dan hasil signifikansi sebesar
0,520 > 0,05. Untuk variabel motivasi kerja yaitu memiliki pengaruh terhadap
kinerja karyawan dengan nilai t hitung sebesar 6,179 dan hasil signifikansi sebesar
0,000 < 0,05. Adapun pengujian hipotesis dengan uji F menunjukkan bahwa untuk
model-1 (sig. 0,000 < 0,05 dengan nilai F sebesar 173,163) dan model-2 (sig. 0,000
< 0,05 dengan nilai F sebesar 51,467).
Tidak tersedia versi lain