Text
Penilaian Sikap Pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 1 Tlanakan Pamekasan, S
Kata kunci: Penilaian sikap, Mata Pelajaran IPS
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik yang meliputi
aspek menerima atau memerhatikan (receiving atau attending), merespon atau
menanggapi (responding), menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasi
atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization). Dalam
kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua yakni sikap spiritual dan sikap sosial.
Salah satu nilai yang berhubungan dengan pengajaran IPS yaitu nilai perilaku,
atau nilai yang berhubungan dengan perilaku siswa di kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang
pelaksanaan penilaian sikap pada mata pelajaran IPS di SMPN 1 Tlanakan
Pamekasan. Adapun permasalahan yang diangkat, yaitu: pertama, bagaimana
perencanaan penilaian sikap pada mata pelajaran IPS di SMPN 1 Tlanakan
Pamekasan? Kedua, apa saja kendala guru dalam penilaian sikap pada mata
pelajaran IPS di SMPN 1 Tlanakan Pamekasan?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek
penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa di SMPN 1 Tlanakan
Pamekasan. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi,dan
dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan tringulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Perencanaan penilaian sikap
pada mata pelajaran IPS ada tiga hal yaitu dengan menggunakan rubrik, membuat
indikator penilaian sikap, dan wawancara baik kepada siswa yang bersangkutan
atau teman sebayanya. Pada penilaian akhir semester, penilaian sikap tidak hanya
diberikan oleh guru mata pelajaran IPS akan tetapi semua guru mata pelajaran
juga melaksanakan penilaian sikap. Sehingga kalaborasi antar guru perlu
dilakukan dimana fungsi rapat inilah yang biasanya dijadikan bahan pertimbangan
dalam penilaian akhir oleh wali kelas. 2) Salah satu kendala yang di hadapi guru
yaitu terbatasnya jam belajar yang dikarenakan pembelajaran antar siswa dibagi
menjadi dua sesi. Guru IPS mengungkapkan bahwa untuk menilai sikap dari segi
sosial masih bisa dilakukan disekolah melalui obsevasi dikelas, akan tetapi
penilaian sikap dari segi spiritual ada kendala, karena program keagaman seperti
sholat berjamaah sudah ditiadakan demi menghindari kerumunan. Maka sebagai
solusi dari permasalahan guru IPS melakukan wawancara dengan teman
terdekatnya
Tidak tersedia versi lain