Text
Upaya Tokoh Masyarakat Dalam Menyesuaikan Tradisiwalimatul ‘Urs Dengan Ajaran Agama Islam Di Desa Pandan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang
Kata Kunci: Tradisi, Walimatul ‘Urs, Tokoh Masyarakat.
Pernikahan merupakan suatu berkah dan juga kebahagiaan yang besar bagi
yang mampu menggelarnya, sehingga dari kebahagiaan tersebut patutlah
mengadakan acara untuk merayakannya. Perayaan dalam pernikahan disebut
walimatul ‘urs. Untuk tetap memperoleh keberkahan dalam pernikahan, maka
perlu diperhatikan hal-hal yang perlu disertakan atau tidak perlu di dalam
walimatul ‘urs(perayaan pernikahan).Ada tiga fokus permasalahan dalam
penelitian ini, Pertama, Bagaimana gambaran tradisi walimatul ‘urs di desa
Pandan Timur kecamatan omben kabupaten sampang. Kedua, Bagaimana upaya
tokoh masyarakat dalam menyesuaikan tradisi walimatul ‘urs dengan ajaran
agama Islam di desa Pandan Timur kecamatan Omben kabupaten Sampang.
Ketiga, Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam upaya tokoh
masyarakat dalam menyesuaikan tradisi walimatul ‘urs dengan ajaran agama
Islam di desa Pandan Timur kecamatan Omben kabupaten Sampang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan
pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur dan semi terstruktur,
observasi, dan juga dokumentasi. Sumber data yang diperoleh menggunakan
sumber data primer dan juga sumber data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Tradisi walimatul ‘urs
yang diadakan masyarakat desa Pandan Timur dengan mengundang orkes
dangdut/melayu, sandur, pencak silat, samroh, group drumband, group rebana dan
juga pengajian. Akan tetapi tradisi sandur yang diisi dengan tandek, dan tidak ada
pemisah antara tamu laki-laki dan perempuan sehinga bercampur antara keduanya
terbilang tidak Islami. Kedua, Tokoh masyarakat dengan diplopori K.H. Abd.
Mannan Ali melakukan dua pendekatan dakwah pada masyarakat. (1) Pendekatan
pada kelompok dengan membentuk jam’iyyah dalam kegiatan pengajian yang
disebut Sabellesan untuk kalangan laki-laki dan muslimatan bagi kalangan
perempuan. (2) Pendekatan pada individu yang dilakukan dengan pencerahan oleh
tokoh masyarakat ketika ada warga yang sowan ke rumahnya untuk meminta
pendapat. Ketiga, Faktor pendukung dalam upaya penyesuaian tradisi walimatul
‘urs oleh tokoh masyarakat desa Pandan Timur: (1) Masyarakat sedikit demi
sedikit menerima dan mengikuti kegiatan yang disediakan tokoh masyarakat. (2)
Masyarakat mudah memahami apa yang difatwakan oleh tokoh agama. (3)
Perangkat desa mendukung atas langkah yang diambil tokoh agama, dan ikut
memfasilitasi mana kala ada kegiatan di kampung. Faktor penghambat upaya
penyesuaian tradisi walimatul ‘urs oleh tokoh masyarakat desa Pandan Timur (1)
Pada awalnya tidak langsung diterima, bahkan ada tokoh agama yang dicaci maki
dan dicemooh. (2) Masyarakat yang tidak berkiblat pada Kyai Mannan, sebagai
pelopor dari upaya yang dilakukan tokoh masyarakat desa Pandan Timur,
sehingga tidak semuanya mengikuti arahan dari tokoh masyarakat
Tidak tersedia versi lain