Text
Pola Pengasuhan Anak Perspektif Qira'ah Mubadalah (Studi Kasus Di Desa Aengdake Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep)
Kata Kunci : Pola Pengasuhan, Anak, Qira'ah Mubadalah.
Di Desa Aengdake Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, masih ada yang
menerapkan pola asuh anak yang memperberat sebelah maksudnya membedakan
pekerjaan antara suami istri dalam rumah tangga yang semestinya dalam keluarga
membentuk mitra kerja yang bisa saling melengkapi. Dalam hal ini tolong
menolong antara suami dan istri sangat di butuhkan tetapi masih ada sebagian
masyarakat di Aengdake yang bertindak semaunya dalam urusan rumah tangga
terutama tidak memperhatikan kembang tumbuh anak tidak ada kerjasama dalam
mengasuh anak yang tentu dalam proses mengasuh anak tidak gampang perlu
adanya kekompakan antara suami dan istri/ibu dan bapak, ini masih minim
dilakukan oleh masyarakat di Aengdake.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengkaji beberapa permasalahan
diantaranya yaitu: 1) Bagaimana pola pengasuhan anak oleh bapak dan ibunya di
desa Aengdake? 2) Bagaimana pembagian tugas orang tua dalam mengasuh
anaknya di desa Aengdake perspektif qira'ah mubadalah?. Penelitian ini termasuk
kedalam penelitian kualitatif karena menekankan pencarian makna, pengertian,
konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang satu fenomena,
fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik dan mengkaji perilaku yang
ada di masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Aengdake
tidak sejalan dengan konsep qira'ah mubadalah Ada pula masyarakat yang sejalan
dengan konsep qira'ah mubadalah bekerjasama dalam hal apapun dalam rumah
tangganya mereka mengatakan bahwa keluarga adalah unit sosial terkecil merka
menganggap mengajarka kekompakan pada anak dengan sikap yang dilihat
sehari-hari dalam lingkungannya dan bagi mereka yang pekerjaan adalah
kewajiban untuk kelurga tapi tidak harus melalaikan hak untuk mengasuh anak
ataupun melakukan hal lainnya.
Tidak tersedia versi lain