Text
Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di RA Asy-Syuhada’ Pamekasan
Kata Kunci: Manajemen Sarana dan Prasarana, Hasil belajar
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai, disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara
optimal. Proses manajemen sarana dan prasarana diawali dengan perencanaan,
proses berikutnya adalah pengadaan, selanjutnya ialah pengaturan. Dalam
peraturan, terdapat kegiatan inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan.
Kemudian prosesnya lagi ialah penggunaan, terakhir adalah proses penghapusan.
Tujuan penelitian ini Pertama, untuk mengetahui bagaimana manajemen
sarana prasarana pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di
RA Asy-Syuhada’ Pamekasan. Kedua, Apa saja faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana di RA Asy-Syuhada’
Pamekasan.
Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini dengan menggunakan metode
pendekatan deskriptif, kemudian seluruh data yang dapat dicek keabsahannya
dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan, pengamatan, triangulasi, dan
uraian rinci. Adapun Pengumpulan data yang dilakukan dengan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang pertama, manajemen sarana
prasarana di RA Asy-Syuhada’ Pamekasan telah dilaksanakan dengan baik, yaitu
dengan adanya perencanan dilakukan analisis untuk pengadaan sarana prasarana.
Selanjutnya dilakukan penataan dan pengaturan yang meliputi inventarisasi,
pemeliharaan, dan penyimpanan yang dilakukan dengan baik karena, ketika
selesai digunakan alat yang dipakai disimpan dengan baik agar tidak mudah rusak,
dan terakhir telah dilakukan penghapusan terhadap barang yang sudah tidak layak
pakai dari semula diperbaiki kemudian diganti dengan yang baru jika sudah tidak
berfungsi lagi. Kedua, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan manajemen
sarana dan prasarana di RA Asy-Syuhada’ Pamekasan adalah dukungan dari ketua
yayasan dan kepala sekolah, adanya bantuan dari pihak luar seperti dana aspirasi
dari masyarakat, kerja sama antar seluruh komponen lembaga. Sedangkkan faktor
penghambat adalah tidak semua guru memiliki motivasi yang sama dalam
meningkatkan kualitas dirinya, selain itu juga tidak semua guru diikutkan dalam
kegiatan workshop melainkan hanya guru-guru tertentu saja, keterbatasan dana,
kurangnya lahan untuk bermain
Tidak tersedia versi lain