Text
Strategi Kepala Madrasah Dalam Membentuk Karakter Religius Siswa Melalui Program GMS (Good Morning Student) Di MI Al-Ghazali Rombasan Pragaan Sumenep
Kata Kunci: Strategi, Kepala Madrasah, Karakter Religius
Pendidikan karakter sangat penting untuk ditanamkan kepada siswa,
terutama karakter religius sebagai dasar ajaran agama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga dalam hal ini tidak lepas dari
peran kepala madrasah sebagai pemimpin disuatu Lembaga Pendidikan yang
mengharuskannya melakukan langkah strategis dalam membentuk Pendidikan
karakter di madrasah melalui implementasi program-program pembentukan
karakter pada siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang
menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: 1) bagaimana penerapan
Program GMS (Good Morning Student) sebagai strategi kepala madrasah dalam
membentuk karakter Religius siswa di MI Al-Ghazali Rombasan Pragaan
Sumenep. 2) faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam
penerapan Program GMS (Good Morning Student) sebagai strategi kepala
madrasah dalam membentuk karakter Religius siswa di MI Al-Ghazali Rombasan
Pragaan Sumenep. 3) bagaimana gambaran keberhasilan penerapan program GMS
(Good Morning Student) dalam membentuk karakter Religius siswa di MI AlGhazali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Sumber data yang diperoleh melalui observasi wawancara dan dokumentasi.
Informannya adalah kepala MI Al-Ghazali, guru dan siswa. Sedangkan
pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan pengamatan,
meningkatkan ketekunan, dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) penerapan program GMS
berlangsung dipagi hari, dimana siswa akan dibiasakan dengan kegiatan-kegiatan
positif. Seperti: penyambutan siswa yang berlangsung ketika siswa hendak
memasuki halaman madrasah, sholat duha berjamaah, biasanya kegiatan ini
berlangsung sebelum proses pembelajaran dimulai pada setiap hari sabtu dan
minggu, kemudian membaca Juz Amma sebelum proses pembelajaran dimulai. 2)
dalam penerapan GMS tentu tidak lepas dari faktor pendukung dan
penghambatnya, dimana faktor pendukungnya yaitu mencakup: Adanya sarana
dan prasarana yang memadai juga semangat guru dalam memberikan
pendampingan kepada siswa dalam pelaksanaan GMS. Sedangkan faktor
penghambatnya yaitu mencakup: Terdapat sebagian siswa yang belum atau sulit
dalam menghafal password sebagai kata kunci untuk bisa masuk gerbang
madrasah, juga kurang maksimalnya pendampingan guru untuk menjaga gerbang,
dan pendampingan saat membaca juz amma. 3) gambaran keberhasilan dari
penerapan GMS yaitu mencakup: perilaku siswa lebih terkendali, disiplin, sopan,
tertib dan patuh terhadap aturan juga terhadap kegiatan yang berlaku. siswa hafal
terhadap bermacam bacaan password meskipun belum diajari dikelas bagi kelas
rendah, dan sebagian siswa sudah hafal bacaan juz Amma
Tidak tersedia versi lain