Text
Penggunaan Retorika Kejhung Madura dalam Seni Budaya di Desa Lancar Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci : Retorika, Kejhung Madura, Seni Budaya
Retorika adalah ilmu yang mengajarkan tentang penggunaan bahasa yang
efektif. Retorika pada dasarnya tidak dipandang sebagai ilmu tetapi sebagai
kecakapan dalam berpidato dan retorika itu sebagai ilmu bicara yang seharusnya
diperhatikan setiap orang. Salah satu tradisi lisan mMadura yang hingga saat ini
masih terjaga yaitu Kejhung. Kejhung dilestarikan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi berikutnya secara lisan, seni retorika ini dapat ditemukan
dalam kejhung yang merupakan tradisi lisan Madura yang memiliki struktur bunyi
dan musikalisasi khas serta diiringi dengan musik tradisional. Proses
penuturannya dilakukan secara otodidak dan menalar sesuai dengan yang ada
didalam pikiran penutur sehingga dapat membuat penutur dan pendengarnya
merasa terharu, sedih, senang, dan sangat senang, bahkan tertawa lepas karena
kejhung yang dituturkan mengandung unsur kelucuan. Seni budaya adalah sesuatu
keindahan yang dihasilkan oleh manusia melalui ekspresi jiwa yang terbentuk
dalam sebuah budaya yang diwariskan secara turun temurun.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama bagaimana wujud retorika kejhung
Madura di Desa Lancar Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan. Kedua
bagaimana makna retorika kejhung Madura di Desa Lancar Kecamatan Larangan
Kabupaten Pamekasan. Ketiga bagaimana keberadaan kejhung Madura di Desa
Lancar Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Sumber data diperoleh melalui simak, sadap, cakap. Informannya adalah kepala
Desa Lancar dan penutur dari kejhung Madura tersebut. Sedangkan pengecekan
keabsahan data dilakukan melalui keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan
triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, bahwa wujud retorika
kejhung Madura yang ada di Desa Lancar yang setiap lantunannya memiliki
wujud kalimat-kalimat atau kata yang di dalamnya memberikan keindahan
sehingga penutur menggunakan kalimat yang pendek dan sederhana karena
kalimat pendek itu mudah dipakai untuk bermain kata, bersifat logis dan jelas,
memberi waktu untuk bernafas dan tidak menuntut konsentrasi yang besar.
Kedua, lantunan kejhung Madura ini memiliki makna atau arti yang mengajarkan
kepada pendengarnya, lantunan kejhung Madura ini memiliki makna atau arti
yang mengajarkan kepada pendengarnya dan terdiri dari beberapa makna yaitu
kejhung asmara, kejhung dolanan dan kejhung percintaan yang memiliki kesan
dan pesan yang terdalam. Ketiga, keberadaan retorika kejhung Madura di Desa
Lancar yang beradaannya selalu dinantikan oleh masyarakat sekitar sehingga
keberadaan retorika kejhung Madura dalam seni budaya yang ada di Desa Lancar
ini memiliki peristiwa retorika yang setiap lantunannya pasti memiliki pesan dan
kesan atau menjelaskan dan memberitahukan kepada masyarakat atau pendengar
tentang keadaan sekitar atau yang lainnya
Tidak tersedia versi lain