Text
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Budaya Baca Silent Reading Di SMPN 5 Pamekasan.
Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Baca, Silent Reading.
Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orangorang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan
diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta
persyaratan-persyaratan tertentu seperti: latar belakang pendidikan, pengalaman,
usia, pangkat, dan integritas. Jadi yang dimaksud dengan kepemimpinan kepala
sekolah yaitu proses mempengaruhi dan mendorong individu atau kelompok
melalui kekuasaan untuk melaksanakan tugas-tugas yang sudah ditentukan,
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan
paparan tersebut ada tiga pokok permasalahan yang akan menjadi kajian dalam
penelitian ini, yaitu: Pertama, Bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah
dalam Mengembangkan Budaya Baca Silent Reading di SMPN 5 Pamekasan?
Kedua, Apa kendala yang dihadapi Kepala Sekolah dalam mengembangkan
Budaya Baca Silent Reading di SMPN 5 Pamekasan? Ketiga, Apa solusi Kepala
Sekolah dalam menghadapi kendala Budaya Baca Silent Reading di SMPN 5
Pamekasan?
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan menggunakan
pendekatan kualitatif yang memaparkan data secara deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengadakan observasi non partisipan, wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian
data, verifikasi dan menarik kesimpulan. Sedangkan informasinya diperoleh dari
Kepala Sekolah SMPN 5 Pamekasan, wakil kepala sekolah, 3 guru dari 51 guru dan
10 siswa yang pernah terpilih menjadi duta baca SMPN 5 Pamekasan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama, Peran Kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Baca Silent Reading di SMP
Negeri 5 Pamekasan ini cukup terlaksana dengan lancar yaitu Kepala Sekolah
menjalankan perannya sebagai educator, manajer, administrator, supervisor,
leader, innovator dan motivator, dengan sangat baik. Kedua, Kendala yang hadapi
oleh Kepala Sekolah, Guru dan Siswa dalam mengembangkan dan menjalankan
program budaya baca Silent Reading di SMP Negeri 5 Pamekasan yaitu minat baca
siswa yang kembali menurun karena kasus pandemi covid-19 sehingga proses
belajar mengajar dilaksanakan secara online. Ketiga, Solusi dari kendala yang
dihadapi oleh Kepala Sekolah, Guru dan Siswa dalam mengembangkan dan
menjalankan budaya baca Silent Reading di SMP Negeri 5 Pamekasan adalah minat
baca siswa yang rendah, maka dari itu pihak sekolah memberikan bantuan berupa
tambahan buka cerita, majalah dan novel kepada setiap kelas agar bisa menambah
semangat para siswa untuk rajin membaca dan bisa meningkatkan minat baca siswa
Tidak tersedia versi lain