Text
Pradigma Multikulturalisme di Kalangan Masyarakat Madura (Studi Kasus Repon Masyarakat Tentenan Barat Terhadap Masyarakat Luar)
Kata Kunci: Paradigma, Multikulturalisme, Masyarakat Madura, Masyarakat Luar Madura.
Indonesia merupakan suatu negeri multikultural. Kenyataan ini dapat dilihat dari
keragaman sosial, kelompok etnis, keragaman budaya, agama dan lain- lain. Adanya keberagaman
ini diharapkan tidak akan menimbulkan suatu singgungan yang dapat menyebabkan persoalan.
Dalam konsep multikultural terdapat akulturasi, akulturasi budaya terjadi apabila suatu kelompok
masyarakat dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan lain
sehingga lambat laun kebudayaan itu bisa diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri, tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan tersebut. Pulau Madura terdiri dari empat
kabupaten yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan Dan
Kabupaten Sumenep yang tentunya memiliki keberagaman bahasa, budaya serta aliran
kepercayaan. Tak terkecuali dengan masyarakat Tentenan Barat Kabupaten Pamekasan. Sebagai
desa yang dihuni oleh tidak hanya warga desa Tentenan saja, namun juga masayarakat dengan
etnis luar seperti etnis jawa dengan kebudayaan dan aliran kepercayaan yang berbeda membuat
masyarakat Tentenan Barat memiliki paradigma khusus terhadap adanyamultikulturalisme di desa
Tentenan Barat. Oleh sebab itu, peneliti memfokuskan tentang paradigma multikulturalisme
masyarakat tentenan barat juga faktor yang mempengaruhi paradima multikulturalisme
masyarakat di desa Tentenan Barat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menempuh
langkah-langkah pengumpulan data, klarifikasi dan analisis sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan yang dapat memecahkan dan menggambarkan suatu realitas sosial dalam suatu
kelompok masyarakat
Tidak tersedia versi lain