Text
Penerapan Model Pembelajaran Make A Match dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pademawu
Kata kunci: Make A Match, Pembelajaran Bahasa Indonesia
Make a match merupakan tipe model pembelajaran kooperatif. Model make
a match merupakan model pembelajaran mencari pasangan antara kelompok
pemegang kartu soal dan kelompok pemegang kartu jawaban.
Berdasarkan konteks penelitian, terdapat 3 fokus yang digunakan, yaitu
Pertama Bagaimana penerapan model pembelajaran Make A Match dalam
pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pademawu.
Kedua Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat penerapan model
pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Pademawu. Ketiga bagaimana solusi yang dilakukan
dalam menghadapi hambatan penerapan model Make A Match dalam pembelajaran
bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pademawu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Pademawu. Sumber data dari
penelitian diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi
teks persuasif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan model
make a match terdapat tiga tahap yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Kedua, faktor pendukung dari model make a match yaitu: antusias siswa
yang aktif dalam pembelajaran, sumber belajar yang memadai dan kerja sama yang
baik disertai motivasi dari guru. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: kurangnya
bimbingan dan arahan dari guru dalam melakukan kegiatan, waktu tidak terbatas
dan siswa tidak kondusif. Ketiga, solusi yang perlu dilakukan yaitu guru perlu
memberikan bimbingan dan arahan yang lebih kepada siswa agar siwa dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik, diperlukan adanya keterbatasan waktu agar
siswa dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan waktu, untuk solusi penghambat
yang ketiga guru harus bisa mengkondisikan siswamagar tidak timbul keributan.
Serta diperlukan adanya kedekatan guru terhadap siswa agar siswa lebih aktif dan
partisipatif.
Tidak tersedia versi lain