Text
Kesantunan Berbahasa Robin Lakoff dalam Forum Pramuka Dewan Ambalan SMA Negeri 1 Pamekasan
Kata kunci: Kesantunan Berbahasa Robin Lakoff, Forum Pramuka.
Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh penuturnya. Pemilihan
bahasa oleh penutur lebih mengarahkan pada bahasa yang komunikatif. Dalam hal
ini, pemilihan bahasa oleh penutur juga menjadi tolak ukur kesopansantunan
penutur terhadap mitra tutur. Pramuka disebut sebagai wahana pembentukan
karakter siswa, karena dalam pramuka siswa dilatih kepemimpinan, kerja sama
dan solidaritas. Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang
menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yakni: Pertama, bagaimana wujud
pematuhan kesantunan berbahasa Robin Lakoff dalam Forum Pramuka Dewan
Ambalan SMA Negeri 1 Pamekasan?, Kedua, bagaimana wujud pelanggaran
kesantunan berbahasa Robin Lakoff dalam Forum Pramuka Dewan Ambalan
SMA Negeri 1 Pamekasan?, Ketiga apa faktor yang mempengaruhi wujud
pelanggaran dan pematuhan kesantunan berbahasa Robin lakoff dalam forum
pramuka dewan ambalan SMA Negeri 1 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Data yang diperoleh yaitu dengan simak libat bebas cakap. Sumber data yang ada
pada penelitian ini adalah satu Pembina pramuka SMA Negeri 1 Pamekasan,
enam orang anggota pramuka SMA Negeri 1 Pamekasan. Pengecekan keabsahan
data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, wujud pematuhan
kesantunan berbahasa dalam forum dewan ambalan melalui pematuhan terhadap
skala menurut Robin Lakoff yakni skala formalitas (formalitas), skala
ketidaktegasan (hesistancy), dan kesamaan atau kesekawanan (equality or
camaraderie) berdasarkan jumlah 7 (tujuh data). 4 data (empat) skala formalitas
(formalitas), 1 (satu) data skala ketidaktegasan (hesistancy), dan 2 (dua) data
kesamaan atau kesekawanan (equality or camaraderie . Kedua, wujud
pelanggaran terhadap skala kesantunan berbahasa dengan jumlah 6 (Enam) data, 3
(tiga) data pelanggaran skala formalitas, 1 (satu) data pelanggaran skala
ketidaktegasan, dan 2 (dua) data pelanggaran terhadap skala kesekawanan. Ketiga,
faktor yang memperngaruhi wujud pematuhan yakni hubungan keakraban dengan
mitra tutur, usia, tempat dan suasana, gender, tujuan penutur, sedangkan faktor
wujud pelanggaran kesantunan berbahasa yakni penutur yang menyampaikan
kritikan atau pendapatnya secara langsung menggunakan kata kasar atau
menyinggung lawan tutur, penutur menyampaikan dengan emosi ketika bertutur,
penutur sengaja memojokkan lawan tutur, penutur menyampaikan tuduhan kepada
lawan tutur atau kecurigaan kepada mitra tutur, protektif terhadap pendapat
Tidak tersedia versi lain