Text
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Di SMA Al-Anshariyah Pamoroh Kadur Pamekasan
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Masalah,
Pemahaman Siswa
Strategi pembelajaran berbasis masalah memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalah yang ingin dipecahkan. Tujuan yang diharapan dari
strategi pembelajaran berbasis masalah ialah kemampuan siswa untuk berpikir
praktis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui
eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Ada dua fokus permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitan
ini, yaitu: pertama, bagaimana langkah-langkah guru pai dalam mengaplikasikan
strategi pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan pemahaman siswa
pada mata pelajaran PAI Di SMA Al-Anshariyah Pamoroh Kadur Pamekasan.
Kedua, apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam startegi pembelajaran
berbasis masalah dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI
Di SMA Al-Anshariyah Pamoroh Kadur Pamekasan.
Penelitian ini menggunaan pendeatan kualitatif, dengan jenis penelitian
desriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawncara, observasi dan
dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh di cek keabsahan data dengan
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber dan
metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, langkah-langkah guru
dalam penerapan stategi pembelajaran berbasis masalah dalam meningatan
pemahaman siswa diantaranya ialah a). Guru menyampaikan materi dan tujuan
indikator. b). Guru menetapkan peraturan dan nilai dalam pelaksanaan
pembelajaran. c). Guru membentuk beberapa kelompok dan menyuruh untuk
membaca topik pelajaran. d). Guru memberikan suatu permasalah atau konflik
dan menyuruh berdiskusi mencari jawabnnya kepada setiap kelompok. e). Guru
menjadi fasilisator berjalannya diskusi. f). Guru menunjuk kelompok untuk
presentasi secara bergantian. g). Guru menyimpulkan jawaban yang guru dengar
kegiatan diskusi. Kedua, faktor penghambatnya diantaranya ialah a). Kurangnya
waktu dalam sekali pertemuan. b). IQ siswa yang berbeda. c). Background siswa
d). Kurangnya sarana dan prasarana, seperti ketersediaan refrensi, alat-alat
praktek di Laboratarium, kursi yang rusak. Sedangkan fator pendukung
diantaranya ialah a). Adanya musholla sebagai pratek keagamaan b). Keaktifan
guru dan siswa.
Tidak tersedia versi lain