Text
Implementasi Literasi Informasi Kepada Siswa Kelas 5 SDN Angsanah 1 Pamekasan
Kata Kunci: Implementasi, Literasi dan Informasi
SDN Angsanah 1 Pamekasan khususnya kelas 5 memiliki suatu kegiatan
yakni literasi informasi, dimana kegunaan dari literasi informasi ini adalah agar
para siswa ditugaskan untuk bisa mencari beberapa hal informasi untuk dapat
mengembangkan potensi dalam dirinya. Hal demikian menjadi suatu yang penting
(urgen) untuk dilakukan agar nantinya siswa dapat menemukan dan
mengembangkan informasi yang ia dapatkan dan merupakan suatu langkah yang
bagus dalam upaya menumbuh kembangkan potensi siswa. Dalam penelitian ini
terdapat dua fokus penelitian, pertama bagaimana implementasi literasi informasi
di kelas 5 SDN Angsanah 1 Pamekasan; dan kedua, apa saja faktor pendukung
dan faktor penghambat implementasi literasi informasi di kelas 5 SDN Angsanah
1 Pamekasan. Kemudian tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana implementasi literasi informasi di kelas 5 SDN Angsanah 1
Pamekasan; untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat
implementasi literasi informasi di kelas 5 SDN Angsanah 1 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis
penelitian deskriptif. Informannya adalah kepala sekolah SDN Angsanah 1
Pamekasan, waka kesiswaaan, guru kelas 5, wali kelas 5 dan siswa. Metode
pengecekan keabsahan data diperoleh dengan perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan dan triangulasi. Sedangkan tahapan-tahapan yang
dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis data diantaranya kondensasi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Sumber Daya Sarpras SDN
Angsanah 1 Pamekasan memiliki beberapa fasilitas fisik yang digunakan untuk
menunjang implementasi program literasi informasi; memperbarui koleksi buku
perpustakaan; mewajibkan siswa meminjam 1 buku ke perpustakaan; dan
mengadakan kegiatan gemar membaca (renungan). 2) Faktor Pendukung:
Kesadaran warga sekolah terhadap pentingnya budaya literasi, Fasilitas fisik yang
memadai seperti perpustakaan, dan koleksi buku, Partisipasi aktif warga sekolah,
Alokasi anggaran sekolah (APBS) untuk pengadaan fasilitas penunjang dan
Partisipasi orangtua atau wali murid; Sedangkan faktor penghambat: Belum ada
waktu khusus untuk kegiatan membaca buku di dalam kelas, Fasilitas
perpustakaan yang kurang luas, Belum semua guru dapat mendampingi siswa
ketika kegiatan reading time, Belum semua guru memiliki budaya literasi yang
baik
Tidak tersedia versi lain