Text
Urgensi Penggunaan Bahasa Isyarat Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Tunarungu Pada Jenjang SMA KelasX Di Sekolah Luar Biasa Negeri Sampang
Kata kunci :Urgensi penggunaan bahasa isyarat, pembelajaran PAI, tunarungu.
Pentingnya penggunaan bahasa isyarat bagi penyadang tunarungu
atau anak dengan gangguan pada indera pendengaran sangat membantu
dalam proses terjadinya komunikasi atau interaksi sosial lainnya. Hal ini
dikarenakan bahasa isyarat menjadi alat komunikasi pendukung yang mampu
menyampaikan maksud yang ingin disampaikan oleh anak tunarungu.
Fokus penelitian pada Skripsi ini yaitu: 1 ). Bagaimana urgensi
penggunaan bahasa isyarat dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
siswa tunarungu jenjang SMA kelas X di Sekolah Luar Biasa Negeri Sampang.
2). Faktor pendukung dan faktor penghambat penggunaan bahasa isyarat
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam siswa tunarungu jenjang SMA
kelas X di Sekolah Luar Biasa Negeri Sampang. Penelitian ini menggunakan
penellitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dimana data yang
dikumpulkan berupa kata, gambar dan bukan angka.Sedangkan untuk
pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 ). Dapat disimpulkan bahwa
bahasa isyarat digunakan sebagai media komunikasi bagi siswa penyandang
tunarungu atau tuna wicara. Bahasa isyarat juga dapat membantu terjadinya
komunikasi antar dua pihak yang dimana tidak bisa dilakukan dengan melalui
perkataan yang diucapkan, dan penggunaanya tidak terbatas pada tunarungu
atua tuna wicara saja melainkan bisa juga digunakan untuk anak dengan
kemampuan mendengar dan bebicara yang normal. 2). Faktor pendukung
penggunaan bahasa isyarat yaitu dengan menggunakan bahasa isyarat juga
membantu siswa dalam menambah pengetahuan kosakata yang baru juga
mampu meningkatkan kemampuan komunikasi, tidak hanya berkomunikasi
secara lisan menguasai bahasa isyarat membuat kita lebih peka terhadap
gerakan tubuh dan ekspresi wajah orang lain. Ditambah lagi kita juga dapat
berkomunikasi dengan mereka anak-anak yang mengalami keterbatasan
dalam pendengaran atau runarungu dengan baik melalui penguasaan bahasa
isyarat ini. Sedangkan untuk faktor penghambat biasanya tidak hanya terletak
pada guru saja bisa jadi faktor pengham,bat pembelajaran juga datangya dari
siswa. Khususnya pada siswa dengan kebubtuhan khusus seperti tunarungu,
akibat keterbatasan dalam proses mendapatkan informasi melalui indera
pendengarannya maka tentu guru atau siswa akan menemukan kendala atau
penghambat dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Tidak tersedia versi lain