Text
Problematika Belajar PAI Pada Anak Tunagrahita SMALB Api Alam Di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan Pada Siswa Kelas XII SMALB Api Alam Pamekasan
Kata kunci: Problematika, Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam,
Manusia dikaruniai sebuah potensi kecerdasan untuk menjalani kehidupan,
kecerdasan ini beragam antara lain, kecerdasan intelektual (Intellectual Quotient,
IQ), kecerdasan emosi (Emotional Quotient, EQ) dan kecerdasan spiritual
(Spiritual Quotient, SQ). EQ dan SQ memiliki muatan yang sama pentingnya
untuk dapat bersinergi satu sama lain. Sinergi dari keduanya membentuk ESQ
(Emotional and Spiritual Quotient). Sebuah penggabungan kedua energi tersebut,
tentu saja tidak jauh dari peran IQ yang merupakan kemampuan intelegensi yang
memang ada dalam diri manusia dalam sinergitas keduanya.
Adapun penelitian ini memiliki tiga fokus penelitian yang menjadi
pembahasan pokok dalam skripsi yang berjudul “Problematika Belajar PAI Pada
Anak Tunagrahita SMALB Di Api Alam Desa Larangan Tokol Kecamatan
Tlanakan Kabupaten Pamekasan” dengan fokus penelitian yaitu, Bagaimana
Proses Belajar PAI pada Anak Disabilitas yang telah diterapkan oleh SMALB Api
Alam Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.? Apa
saja Kendala Belajar PAI yang dihadapi oleh Anak Disabilitas Tunagrahita di
SMALB Api Alam Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten
Pamekasan.? dan Bagaimana Mengatasi Kendala Belajar PAI yang dihadapi oleh
Anak Disabilitas Tunagrahita di SMALB Api Alam Desa Larangan Tokol,
Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
(naturalistik dan studi kasus dalam antropologi kognitif). Sumber data yang
diperoleh melalui wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Yang
menjadi informan adalah kepala sekolah, guru, peserta didik serta wali murid.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triagulasi sumber dan pemeriksaan sejawat
melalui diskusi.
Adapun hasil penelitian ini, adalah siswa tunagrahita kelas XII SMALB
Api Alam Pamekasan mengalami ketidak mampuan intelektual atau retardasi
mental yang mana dalam pembelajaran pendidikan agama islam mengalami
kesulitan ketika proses pembelajaran, maka dari itu cara mengatasi dari tidak
mampuan tersebut sekolah menerapkan metode terapi okupasi dan metode terapi
agama. Agar pada pembelajaran (pembelajaran pendidikan agama islam) bisa
berjalan dengan lanacar tanpa kesulitan walaupun menguranginya sedikit demi
sedikit, dan disaat mata pelajaran tersebut berlangsung siswa diawasi oleh tiga
guru dengan masing-masing guru ditugasi dengan bagian yang berbeda, mengenai
penilaian peningkatan IQ siswa, peneliti mengambil sampel beberapa siswa,
melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait.
Tidak tersedia versi lain