Text
Peningkatan Keterampilan Berbahasa Madura dengan Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas VII SMP Syekh Abdurrahman Rabah Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu
Kata Kunci: Keterampilan, Berbahasa Madura , Bermain Peran
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya problematika kelemahan
keterampilan berbahasa Madura di Syekh Abdurrahman Rabah, Desa
Sumedangan, Kecamatan Pademawu. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa Madura dengan menggunakan metode
bermain peran pada siswa kelas VII SMP Syekh Abdurrahman Rabah, Desa
Sumedangan, Kecamatan Pademawu. Ada beberapa rumusan masalah pada
penelitian ini yakni: pertama, Bagaimana keterampilan berbahasa Madura
menggunakan metode bermain peran pada siswa kelas VII SMP Syekh
Abdurrahman Rabah Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu pada tahap awal
pembelajran, kedua, Bagaimana keterampilan berbahasa Madura menggunakan
metode bermain peran pada siswa kelasVII SMP Syekh Abdurrahman Rabah
Desa Sumedangan Kecamatan Pademawu pada tahap pelaksanaan pembelajaran, dan ketiga, Bagaimana keterampilan berbahasa Madura menggunakan metode
bermain peran pada siswa kelasVII SMP Syekh Abdurrahman Rabah Desa
Sumedangan Kecamatan Pademawu pada tahap akhir pembelajaran. Objek yang
digunakan pada penelitian ini yakni keterampilan berbahasa Madura. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Pendekatan yang pada penelitian ini yakni classroom action riset (PTK).
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMP Syekh Abdurrahman dengan rentang
waktu selama satu bulan setengah dari tanggal 14 Maret 2022 sampai tanggal 30
April 2022. Ada 36 siswa yang dijadikan sasaran objek penelitian yang mana
semuanya dalah siswa kelas VII SMP. Penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus,
setiap siklus terdiri dari 4 tahap yakni perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi.
Dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui hasil penelitiannya yakni: 1)
pada tahap awal pembelajaran ada sebanyak 7 siswa yang memenuhi nilai kkm
atau 19% dari keseluruhan jumlah keseluruhan siswa. 2) pada tahap pelaksanaan
pembelajran ada sebanyak 13 siswa yang memenuhi nilai kkm atau 36% dari
keseluruhan jumlah siswa. 3) pada tahap akhir pembelajaran ada sebanyak 30
siswa yang memenuhi nilai kkm atau 83% dari jumlah keseluruhan siswa. Sehingga penelitian dihentikan pada siklus kedua karena sudah melampaui target
indikator keberhasil yang telah ditetapkan oleh peneliti
Tidak tersedia versi lain