Text
Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Masa Pandemi pada Anak Usia Dini Di Kelas B RA. As-Sholihin Dusun Kretek Desa Pademawu Barat Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan
Kata Kunci: PHBS, Masa Pandemi, Anak Usia Dini
Konteks penelitian ini berdasarkan observasi awal yang dilakukan,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di RA. As-Sholihin masih terbilang
rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku anak, mereka masih banyak belum
melakukan penerapan hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, membuang
sampah pada tempatnya, memakai masker, dan menjaga jarak, mereka hanya
mengikuti intruksi dari gurunya. Dari uraian kondisi dan situasi tersebut, peneliti
tertarik untuk meneliti tentang Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di masa pandemi pada Anak Usia Dini di Kelas B RA. As-Sholihin.
Fokus penelitian ini 1) bagaimana implementasi PHBS di masa pandemi
pada anak usia dini di kelas B RA. As-Sholihin Dusun Kretek Desa Pademawu
Barat Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan? 2) apa saja faktor
pendukung dari implementasi PHBS di masa pandemi pada anak usia dini di kelas
B RA. As-Sholihin Dusun Kretek Desa Pademawu Barat Kecamatan Pademawu
Kabupaten Pamekasan? dan 3) apa saja faktor penghambat dari implementasi
PHBS di masa pandemi pada anak usia dini di kelas B RA. As-Sholihin Dusun
Kretek Desa Pademawu Barat Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan?.
Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber datakepala
sekolah, dan beberapa guru. Data yang diperoleh berupa hasil dari wawancara dan
observasi. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis data deskriptif
kualitatif. Teknik pengecekan data dilakukan dengan cara perpanjangan
pengamatan, meningkatkan ketekunan peneliti, dan triangulasi data.
Hasil penelitian diperoleh sebuah simpulan, yakni implementasi PHBS di
masa pandemi pada anak usia dini di kelas B RA. As-Sholihin, diterapkan
menggunakan strategi pembiasaaan, seperti seperti anak melaksanakan 3M
(Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan),memberikan makanan dan
minuman sehat setiap harinya, membuang sampah pada tempatnya, dan olahraga
secara rutin 1 minggu sekali. Faktor pendukung implementasi PHBS adalah
tersedianya sarana dan prasarana di sekolah, seperti sabun cuci tangan,
haindsainitizer, kran cuci tangan, tempat sampah, dan lain-lain. Faktor pendukung
lainnya yaitu peran kepala sekolah, guru, dan lingkungan agar anak mematuhi
peraturan 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan), pemberian
makanan dan minuman sehat, dan olahraga secara rutin 1 minggu sekali. Faktor
penghambat implementasi PHBS adalah kondisi anak, dan kurangnya kerja sama
orang tua dengan pihak sekolah.
Tidak tersedia versi lain