Text
Mekanisme Pasar Batik Perspektif Ibnu Taimiyah (Studi Kasus Pasar Batik Tradisional 17 Agustus Pamekasan, Skripsi
Kata kunci: Mekanisme Pasar, Ibnu Taimiyah, Pasar Batik
Mekanisme pasar memang sudah banyak diterapkan diberbagai pasar tradisional, begitu pula di pasar tradisional 17 Agustus Pamekasan. Pasar tersebut berjalan secara bebas sejak dulu, khususnya bagi pedagang batik yang bebas keluar masuk pasar dan pedagang juga dibebaskan untuk menetapkan harga batiknya sendiri. Oleh karena itu, terdapat beberapa permasalahan yang ada di pasar 17 Agustus Pamekasan, yang mana dengan bebasnya penetapan harga terkadang oleh pedagang dimanfaatkan untuk berbuat kecurangan, seperti menaikkan dan menurunkan harga pasar demi mendapatkan keuntungan dan mendapatkan pembeli, sehingga terjadi persaingan yang tidak sehat. Begitu juga masalah lainnya ketika ada pembeli yang tidak tahu dengan harga batik, maka pembeli memanfaatkan ketidaktahuan pembeli tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini tidak sesuai dengan mekanisme pasar yang dijelaskan oleh Ibnu Taimiyah yang mengatakan bahwa naik turunnya harga disebabkan oleh permintaan dan penawaran, dan tidak disebabkan oleh kedzaliman dari pedagang.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, Bagaimana mekanisme pasar batik di pasar 17 agustus Pamekasan. Kedua, Bagaimana penerapan mekanisme pasar batik perspektif Ibnu Taimiyah di pasar 17 agustus Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Prosedur pengumpulan data yang di gunakan dengan cara wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, dan dokumentasi. Informan yang terlibat dalam penelitian ini yaitu kepala pasar serta pedagang batik yang ada di pasar tradisional 17 Agustus Pamekasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Pedagang yang ada di pasar tradisional 17 Agustus Pamekasan, kebanyakan tidak memahami tentang teori mekanisme pasar. Pedagang hanya tahunya adanya kebebasan dalam menetapkan harga batik yang di jualnya, penetapan dan naik dan turunnya harga dari para pedagang berbeda-beda. Ada yang menetapkan harga sesuai kualitas dan susahnya motif batik, terus ada yang menetapkan harga batik melihat dari harga bahan mentahnya, dan ada yang melihat dari harga yang beli dari pengrajin atau pedagang yang lain. Hal itu juga berdampak terhadap naik dan turunnya harga batik. Kedua, mekanisme pasar di pasar 17 Agustus Pamekasan tidak sesuai dengan teori yang di jelaskan oleh Ibnu Taimiyah, karena di pasar tersebut naik dan turunnya harga tidak selalu di sebabkan oleh permintaan dan penawaran, sering juga terjadi naik dan turunnya harga disebabkan oleh ketidaktahuan dari pembeli, hal itu yang dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga batiknya.
Tidak tersedia versi lain