Text
Rihlah Ilmiah Dalam Tradisi Pendidikan Islam Perspektif Imam Al-Ghazali (Telaah Kitab Ihya’ Ulumiddin)
Kata Kunci: rihlah imiah, tradisi pendidikan Islam, al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin.
Tidak banyak penelitian tentang rihlah ilmiah ini sebagai tradisi dalam
prndidikan Islam. Padahal hal ini merupakan kebiasaan yang sudah menjadi
tradisi dalam pendidikan Islam mulai dari Nabi Muhammad SAW, para Sahabat,
Tabi’ien, Tabi’ut-Tabi’ien, Atba’ Tabi’ut-Tabi’ien hingga saat ini hampir
kesemuanya telah melakukan rihlah ilmiah. Uniknya tradisi ini tetap berlangsung
dalam waktu sekian lamanya. Inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk
mengkaji dan meneliti lebih mendalam lagi tentang rihlah ilmiah dalam tradisi
pendidikan Islam ini.
Yang menjadi permasalahannya dalam hal ini adalah canggihnya teknologi
di zaman milenial seperti sekarang ini, apakah rihlah ilmiah masih relevan atau
konsep rihlah ilmiah yang sudah menjadi tradisi dalam pendidikan Islam ini
masih bisa dipergunakan, karena pada zaman milenial saat ini sangat berbeda jauh
siatuasi dan kondisinya dengan zalam sebelumnya, di mana pada zaman sekarang
ini segala sesuatunya serba canggih, dilakukan dengan simpel dan instan tanpa
harus mengeluarkan banyak tenaga, dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metodelogi penelitian
kualitatif yang menggunakan data-data primer maupun skunder yang diolah dan
ditelaah dengan metode library research. Dan perlu untuk dianalisa data yang ada
(Content analysis) untuk memperoleh kesimpulan yang replikatif dan sahih dari
data atas dasar konteknya serta untuk mendapatkan hasil yang bagus dan sesuai
dengan peraturan tata karya penulisan ilmiah yang ada.
Hasil dari penelitian ini mengenai Rihlah Ilmiah persepktif Imam alGhazali dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin. Sehingga terungkap bahwa rihlah ilmiah
merupakan suatu hal yang menyenangkan karena rihlah juga merupakan suatu
kegiatan untuk memperoleh apa yang didambakan oleh seseorang. Jadi rihlah
harus mempunyai tujuan yang pasti. Adapun bentuk rihlah menurut peneliti yang
termasuk kategori rihlah ilmiah dalam kitab Ihya’ Ulumiddin ada dua yang
terbagi menjadi empat bentuk kategori yaitu: 1) Rihlah menuntut ilmu, a) Rihlah
untuk memperbaiki akhlak, b) Rihlah untuk melihat kekuasaan atau keajaiban
ciptaan Allah, 2) Rihlah untuk beribadah. Demikian pula menurut peneliti konsep
rihlah ilmiah menurut Imam al-Ghazali di era milenial ini, bisa relevan dan juga
bisa tidak relevan karena situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
Tidak tersedia versi lain