Text
Membangun Etika Sosial dan Kebangsaan Berparadigma alQur’an (Telaah Pemikiran Maryam Husain ‘Ali Muhammad alSâdah dalam al-Manhaj al-Qur’âniy fî al-Binâ’ al-Akhlâqiy li al-Insân)
Kata Kunci : Etika Sosial dan Kebangsaan, Maryam Husain ‘Ali Muhammad
al-Sâdah.
Etika sosial menunjuk pada etika yang berkenaan dengan suatu
masyarakat yang secara khusus berhubungan dengan pengaturan secara normatif
relasi-relasi sosial dalam rangka tatanan hidup bersama. Dalam konteks
kebangsaan, interaksi sosial dilakukan antara individu dan kelompok mupun
antara kelompok dengan kelompok. Interaksi tersebut selanjutnya disebut dengan
interaksi kebangsaan. Kemudian penulis tertarik untuk mengkaji dengan judul
penelitian Membangun Etika Sosial dan Kebangsaan (Studi Analisis Pemikiran
Maryam Husain ‘Ali Muhammad al-Sâdah dalam al-Manhaj al-Qur’âniy fî alBinâ’ al-Akhlâqiy li al-Insân.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan paradigma pemikiran
Maryam Husain ‘Ali Muhammad al-Sâdah tentang etika sosial, membangun etika
kebangsaan, menganalisis relevansi pemikiran Maryam Husain ‘Ali Muhammad
al-Sâdah dalam membangun Etika Sosial dan Kebangsaan dengan kurikulum
pendidikan akhlak di Lembaga Pendidikan Islam saat ini. Dan untuk mencapai
tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian studi pustaka dan menggunakan analisis isi sebagai analisis
datanya.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa paradigma pemikiran Maryam
Husain ‘Ali Muhammad al-Sâdah dalam membangun Etika Sosial adalah
berparadigma al-Qur’an dengan tiga acuan nilai atau prinsip yang dapat
digunakan dalam membangun etika sosial, yaitu al-Ta’âwun (Nilai tolongmenolong), al-‘Afwu (Nilai saling mema’afkan), dan al-Ishlâh (Nilai kebaikan/
perdamaian). Paradigma pemikiran Maryam Husain ‘Ali Muhammad al-Sâdah
dalam membangun Etika Kebangsaan adalah juga berparadigma al-Qur’an, yang
juga dengan mengajukan tiga acuan nilai atau prinsip yang dapat digunakan dalam
membangun etika kebangsaan, yaitu: al’Adlu (keadilan), al-Amânah (dapat
dipercaya), dan al-Wafa’ (menepati janji). Relevansi pemikiran Maryam Husain
‘Ali Muhammad al-Sâdah dalam membangun Etika Sosial dan Kebangsaan
dengan kurikulum pendidikan akhlak atau karakter di Lembaga Pendidikan Islam
saat ini adalah sangat sesuai, seperti nilai-nilai religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Tidak tersedia versi lain