Text
Analisis Kepuasan Konsumen pada Pelayanan UD H. Machfud di Desa Kapedi Bluto Sumenep
Kata Kunci : Kepuasan Konsumen, Pelayana, UD H. Machfud
UD H. Machfud di Desa Kapedi Bluto Sumenep merupakan contoh dari sebuah
produksi yang mempunyai kewajiban memuaskan konsumennya dalam rangka
menghadapi persaingan yang semakin berat dengan berlandaskan tuntunan agama
Islam. Namun demikian, beberapa konsumen lebih mengutamakan ikatan emosional
berdasarkan keyakinan disamping pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama bagaimana kepuasan konsumen pada
pelayanan UD H. Machfud di Desa Kapedi Bluto Sumenep, kedua bagaimana
pelayanan UD H. Machfud di Desa Kapedi Bluto Sumenep dalam perspektif
ekonomi Islam, ketiga apa saja faktor pendukung dan penghambat pelayanan UD H.
Machfud di Desa Kapedi Bluto Sumenep.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan jenis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah kepala desa, pemilik UD
H. Machfud, konsumen dan berbagai buku tentang pelayanan. Pengumpulan data
terdiri dari tiga komponen, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan kasus tunggal (single case design). Sementara untuk
menguji keabsahan data dan kredibilitas data digunakan triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1) Kepuasan
konsumen pada pelayanan UD H. Machfud di Desa Kapedi Bluto Sumenep terbagi
menjadi dua bagian, pertama empat orang yang merasa puas karena kualitas produk
yang dihasilkan sangat baik dan kedua terdapat enam orang merasa tidak puas karena
harga lebih mahal, pelayanan yang kurang baik dan tempat parkir yang kurang
memadai. (2) Pelayanan UD H. Machfud di Desa Kapedi Bluto Sumenep dalam
perspektif ekonomi Islam bahwa kepuasan konsumen menurut ekonomi Islam
berkaitan erat dengan kebutuhan, keinginan, maslahah, manfaat, berkah, keyakinan
dan kehalalan. (3) Faktor pendukung internal adalah produk dan ikatan emosional,
faktor pendukung eksternal adalah gaya hidup masyarakat. Sedangkan untuk faktor
penghambat internal terletak pada pekerja yang sering tidak masuk dan faktor
penghambat eksternal adalah minimnya pengetahuan masyrakat akan kualitas abu
batu
Tidak tersedia versi lain