Text
Perbandingan Metode Altman Z-score, Springate, dan Zmijewski Dalam Memprediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kata Kunci: Metode Altman Z-score, Metode Springate, dan Metode Zmijewski
Kebangkrutan diartikan sebagai kegagalan suatu perusahaan dalam menjalankan operasi
untuk mencapai tujuannya. Kebangkrutan atau kegagalan perusahaan dapat diartikan sebagai
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo yang
menyebabkan kebangkrutan atau kesulitan likuiditas yang mungkin sebagai awal kebangkrutan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbandingan antara
metode Altman Z-score, Springate dan Zmijewski dalam memprediksi kebangkrutan pada
perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis deskriptif yang
menggunakan 25 perusahaan pertambangan batu bara dengan 11 sampel peusahaan. Penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Adanya pemilihan sampel dikarenakan
populasi yang terdapat pada penelitian dianggap terlalu banyak atau jangkauannya terlalu luas
sehingga tidak memungkinkan dilakukannya pengambilan data pada seluruh populasi. Adanya
keterbatasan tenaga waktu dan juga biaya juga menjadi alasan pertimbangan dalam pengambilan
sampel. Didalam suatu pengambilan sampel penelitian apabila populasi terlalu banyak maka
harus terdapat beberapa kriteria dalam pengambilan suatu sampel. Alasan dari pengambilan
purposive sampling itu sendiri karena tidak semua perusahaan pertambangan batubara yang
memenuhi persyaratan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis komparatif.
Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder yang diperoleh melalui situs resmi
www.idnfinancials.com yang berupa laporan keuangan triwulan perusahaan pertambangan
batubara yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan jenis data yaitu data
panel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui dokumentasi laporan keuangan
tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode Altman Z-score memprediksi bahwa
69,70% perusahaan pertambangan dalam kategori sehat, 15,15% Grey Area, dan 15,15% dalam
kategori bangkrut, Metode Springate memprediksi 60,60% dalam kategori sehat dan 39,40%
dalam kategori bangkrut, Metode Zmijewski 81,82% dalam kategori sehat, dan 18,18% dalam
kategori bangkrut. Dalam penelitian Metode Springate adalah metode yang paling akurat dalam
memprediksi kebangkrutan perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia dengan tingkat akurasi sebesar 39,40%.
Tidak tersedia versi lain