Text
PERAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM KETAHANAN USAHA PETERNAK AYAM PETELUR DI DESA MONTOK KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN PAMEKASAN
Kata Kunci : Spiritual Quotient, Ketahanan Usaha, Peternak Ayam Petelur
Peternak ayam petelur dalam menjaga ketahanan usahanya untuk
menghadapi berbagai macam tantangan dan hambatan dalam usahanya tidak
hanya mementingkan keunggulan intelektual saja. Tetapi diperlukan kecerdasan
lain untuk menjadi yang terdepan yaitu Spiritual Quotient. Karena Spiritual
Quotient merupakan kecerdasan tertinggi dalam diri manusia yang mampu
mengintegritaskan dua kemampuan yaitu Intelligence Quotient dan Emosional
Qoutient.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana implementasi kecerdasan
spiritual (SQ) terhadap ketahanan usaha pada peternak ayam petelur; kedua,
bagaimana perbedaan orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) tinggi
dengan yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) dalam menjaga ketahanan usaha
peternak ayam petelur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Informasinya adalah para peternak ayam petelur dan pembeli.
Sedangkan pengecekan keabhasan data dilakukan melalui ketentuan pengamatan
dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, implementasi kecerdasan
spiritual terhadap ketahanan usaha yaitu dalam mengahadapi berbagai persoalan
yang ada dihadapi dengan rasa sabar dan memiliki sifat yang enggan
menyebabkan kerugian di akhir ketika kegiatan tersebut dijalankan. kerugian.
Dalam mengambil keputusan difikirkan dengan baik. Serta melibatkan ibadah
disetiap kegiatan yang dilakukan dan dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan
mampu berfikir secara kholistik dalam menghadapi persoalan. Kedua, perbedaan
orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi dengan yang memiliki
kecerdasan spiritual yang rendah dalam menjaga ketahanan usaha yaitu orang
yang kecerdasan spiritualnya rendah dalam menjaga ketahan usahanya ketika
mengalami suatu penderitaan tidak bisa menghadapi dengan rasa yang sabar dan
kuat dan kurang melibatkan ibadah disetiap kegiatan yang dilakukan seperti
sedekah.
Tidak tersedia versi lain