Text
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TAJWID DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK KELAS IV MI TARBIYATUS SHIBYAN LENTENG BARAT SUMENEP
ABSTRAK
Lailiatul Mutimmah, 2020, Upaya Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Mata Pelajaran Tajwid Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Kelas IV MI Tarbiyatus Shibyan Lenteng Barat Sumenep, Skripsi, Program Studi PGMI, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing : Dr. H. Atiqullah, S.Ag, M.Pd
Kata Kunci : Pemahaman Belajar Siswa, Pelajaran Tajwid, Diskusi Kelompok
Pemahaman belajar siswa pada pelajaran tajwid masih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran yang verbalisme sehingga siswa kurang tertarik dalam pelajaran tajwid. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan fokus penelitian, yaitu pertama, bagaimana penerapan metode diskusi kelompok sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran tajwid bagi siswa kelas IV MI Tarbiyatus Shibyan Lenteng Barat Sumenep? Kedua, Bagaimana hasil capaian penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatan pemahaman siswa terhadap pelajaran tajwid materi hukum nun mati atau tanwin pelajaran kelas IV MI Tarbiyatus Shibyan Lenteng Barat Sumenep? Dan ketiga, Apa saja faktor-faktor penghambat dan pendukung metode diskusi kelompok dalam meningkatan pemahaman siswa terhadap pelajaran tajwid materi hukum nun mati atau tanwin pelajaran kelas IV MI Tarbiyatus Shibyan Lenteng Barat Sumenep?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan model siklus kemmis dan robin. Meliputi 2 siklus dan 4 komponen yaitu, perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah kelas IV MI Tarbiyatus Shibyan Lenteng Barat Sumenep yang berjumlah 29 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 11 siswa peempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Penerapan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa. Karena adanya metode diskusi kelompok siswa lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran, selain penguatan dari guru siswa juga bisa bertanya pada teman kelompok yang lebih memahami materi yang telah dijelaskan di depan. Kedua, hasil pencapaian penggunaan metode dikusi kelompok yaitu pada tahap prasiklus nilai rata-rata siswa mencapai 45,17 dan siklus I meningkat menjadi 61,72 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 76,37. Sementara presentase ketuntasan siswa pada tahap prasiklus baru mencapai 20,68% sedangkan pada siklus ketuntasan siswa meningkat menjadi 51,72% kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 89,65%. Dan ketiga, setelah penerapan metode diskusi kelompok terdapat faktor pendukung dan juga faktor penghambatnya yaitu, faktor pendukung pada saat pembelajaran pemahaman guru pada saat menyampaikan materi seperti mencari contoh didalam Al-Qur’an kemudian ditulis di papan tulis, selain peneliti menjelaskan didepan peneliti juga menjelaskan kembali pada masing-masing kelompok. Sedangkan faktor penghambat apabila masih ada siswa yang belum memahami materi yang telah dijelaskan oleh peneliti didepan, begitu pula penjelasan dari teman kelompoknya.
Tidak tersedia versi lain