Text
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KETERLIBATAN MASYARAKAT BERBASIS BUDAYA LOKAL DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PAMEKASAN
ABSTRAK
Mutmainnah, 2020, Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Keterlibatan
Masyarakat Berbasis Budaya Lokal di MTs Negeri 1 Pamekasan. Skripsi, Program
Studi Manajemen Pendidikan Islam, Jurusan Tarbiyah IAIN Madura, Pembimbing:
Dr. Edi Susanto. M.Fil.I.
Kata Kunci: Strategi, Kepala Sekolah, Keterlibatan Masyarakat, Budaya Lokal.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang dilatar belakangi oleh kebutuhan
masyarakat, kini dituntut harus mampu mentransformasikan, dan melestarikan
budaya lokal masyarakat sekitar, program berbasis budaya lokal tersebut akan mudah
terealisasi apabila ada kerjasama antara madrasah dan masyarakat. Untuk itu kepala
sekolah sebagai harus memiliki strategi yang tepat agar dapat meningkatkan
keterlibatan berbasis budaya lokal, memunculkan rasa solidaritas, saling memiliki,
serta rasa tanggung jawab dari masyarakat.
Berdasarkan hal itu ada 3 fokus yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini
pertama, bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan keterlibatan
masyarakat berbasis budaya lokal di MTs Negeri 1 Pamekasan, kedua, bentuk
keterlibatan masyarakat berbasis budaya lokal, ketiga, faktor penmdukung dan
penghambat strategi kepala sekolah dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat
berbasis budaya lokal di MTs Negeri 1 Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam
penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informannya
adalah kepala sekolah, waka humas, komite madrasah, masyarakat sekitar madrasah.
Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan keterlibatan masyarakat berbasis budaya lokal di MTs Negeri 1
Pamekasan yaitu, melakukan hubungan kultural yang bersifat kekeluargaan, strategi
kedua melakukan komunikasi efektif dengan figur pangatowah, menggunakan bahasa
Madura, serta menerapkan nilai budaya adhep ashor, strategi ketiga melakukan
pendekatan peragaan melalui acara selamatan, molodhan, sya’banan, pentas ul-daul,
sumbroh, tarian Madura, lodrok, strategi keempat melakukan pendekatan partisipatif
dalam ekstrakulikuler berbasis budaya lokal, melibatkan dalam musyawarah dalam
ghutong rojung. Melakukan tenik kunjungan rumah lalabet/melayak, musyawarah,
halabihalal. Adapun bentuk terlibatan masyarakat berbentuk tenaga/keahlian, ide,
dana, alat. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu adanya kemauan dan kesempatan,
rasa kekeluargaan, Faktor penghambatnya minimnya dana, sikap apatis masyarakat.
Tidak tersedia versi lain