Text
ANALISIS BIAYA VOLUME DAN LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BREAK EVEN POINT (BEP) DALAM MENETAPKAN VOLUME DAN HARGA PENJUALAN PADA PRODUK IKAN TERI DI PT. MARINAL INDOPRIMA DI DESA KAPEDI BLUTO SUMENEP
ABSTRAK
Susantin Fajriyah, 2020, Analisis Biaya Volume danLaba dengan Menggunakan
Break Even Point (BEP) Dalam Menetapkan Volume dan Harga Penjualan pada
Produk Ikan Teri Di PT. Marinal Indoprima di Desa Kapedi Bluto Sumenep,
Skripsi, Program Studi Akuntansi Syariah, Fakulatas Ekonomi dan Bisnis Islam,
IAIN Madura, Pembimbing: Fatati Nuryani M.Si.
Kata Kunci : Analisis biaya volume dan laba, Break event point, Harga dan
Volume Penjualan.
Analisis biaya volume laba, adalah sebuah alat yang digunakan untuk
membantu manager dalam menentukan keputusan manajemen dalam memahami
hubungan timbal balik anatara hubungan biaya, volume, serta laba. Sedangkan
break even point merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak
mendapat laba dan tidak juga menderita rugi.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama mengetahui volume dan harga
penjualan dengan menggunakan metode break even point, yang kedua,
mengetahui margin keamanan yang boleh turun dengan analisis menggunakan
margin of savety.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi
seperti halnya laporan keuangan periode 2019. informannya diantaranya yaitu
Manager SDM, Manager Produksi, Pj. Sortir 1, serta bagian Accounting Officer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Dari hasil peneltian diatas maka
PT. Marinal Indoprima di dalam kontraknya dengan buyer memesan dalam
jumlah besar atau tonase dan sejauh ini perusahaan dapat memenuhi permintaan
tersebut meskipun pada kenyataannya persediaan ikan itu tergantung pada musim
baik saat musim ikan yang melimpah ataupun sedikit. Sehingga strategi
perusahaan dalam memenuhi kontrak tersebut yaitu dengan memaximalkan
memproduksi ikan pada saat musim ikan sedang melimpah sehingga dapat
menutupi kurangnya pasokan ikan pada saat bukan musimnya. hasil analisa yang
diperoleh yaitu Harga penjualan yang diperoleh setelah dilakukan analisis titik
impas ialah diharga total Rp. 91.685.419,398 dari total volume penjualan yang
dihasilkan 646.907 Kilogram PT. Marinal Indoprima ketika telah bisa menjual
pada dengan harga total penjualan tersebut dan di jumlah penjualan atau volume
penjualan tersebut, maka pada saat itulah perusahan mengalami titik impas atau
break even point (BEP). Kenyataannya perusahaantelah melampaui titik impas
dari jumlah unit yang terjual 1.497.122 Kilogram dengan total penjualan Rp.
228.502.843.472 Perhitungan margin of savety atau batas maximum penjualan
yang yang boleh turun agar perusahaan PT. Marinal tidak menderita kerugian
pada tahun 2019 adalah sebesar Rp. 136.817.220.043,07 atau sebesar 59,8755%
dari jumlah total keseluruhan penjualan. Maka dapat dikatakan perushaan PT,
Marinal Indoprima cukup bagus memanage persediaan ikan teri untuk tetap bisa
memenuhi permintaan pesanan sesuai kontrak.
Tidak tersedia versi lain