Text
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM KELOMPOK PKL DI JL. NIAGA (KAWASAN SAE SALERA) KABUPATEN PAMEKASAN
ABSTRAK
Royhatun Toyyibah, 2020, Penyajian Laporan Keuangan Pada UMKM Kelompok
PKL Di Jl. Niaga (Kawasan Sae Salera) Kabupaten Pamekasan, Skripsi, Program
Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Madura,
Pembimbing: Syukron Affani, M.S.I.
Kata Kunci: Laporan Keuangan, UMKM, Pedagang Kaki Lima (PKL)
Laporan keuangan (financial statement) merupakan suatu informasi
mengenai keuangan pada suatu entitas yang dapat digunakan untuk melihat
kondisi dan kinerja dari suatu entitas dalam periode tertentu. Dalam tahapan atau
siklus akuntansi periode pelaporan keuangan dapat dilakukan secara harian,
mingguan, bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, dan dua belas bulan. Penelitian
ini ditujukan untuk pelaku UMKM pada kelompok pedagang kaki lima,
khususnya pada usaha sate. Dimana dalam penyusunan laporan keuangan tersebut
berlandaskan pada SAK-EMKM.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, Bagaimana pencatatan keuangan di
kelompok pedagang kaki lima di Jl. Niaga (kawasan sae salera) Kab. Pamekasan;
Kedua, Bagaimana proses pencatatan keuangan yang ideal pada kelompok
pedagang kaki lima di Jl. Niaga (kawasan sae salera) Kab. Pamekasan; Ketiga,
Bagaimana penyajian laporan keuangan tersebut jika diimplementasikan pada
kelompok pedagang kaki lima di Jl. Niaga (kawasan sae salera) Kab. Pamekasan.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Data yang diperoleh melalui dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan narasumber yang
bersangkutan, data sekunder diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara observasi non
partisipan, wawancara semiterstruktur, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan penelitian kualitatif model Miles and Huberman yaitu mereduksi
data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaku UMKM pada
kelompok pedagang kaki lima, khususnya usaha sate tidak melakukan pencatatan
keuangan pada usahanya, dikarenakan keterbatasan waktu, tidak adanya pegawai,
dan kurangnya pemahaman mengenai laporan keuangan; 2) Proses pencatatan
keuangan yang ideal pada pelaku UMKM dilakukan melalui siklus akuntansi
yaitu identifikasi akun-akun, membuat jurnal, buku besar, neraca, saldo, jurnal
penyesuaian, laporan perubahan ekuitas, dan laporan keuangan yang terdiri dari
necara, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan, dimana dalam
penyusunannya sesuai dengan prinsip laporan keuangan; 3) Pencatatan laporan
keuangan disusun berdasarkan SAK-EMKM yang memuat nerara, laporan laba
rugi, dan catatan atas laporan keuangan.
Tidak tersedia versi lain