Text
ANALISIS BIAYA PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE (STUDI KASUS PADA PT. KRAKATAU STEEL TBK. PRIODE 2016-2018
ABSTRAK
Mohammad Norul Maulid, 2020, Analisis Prediksi financial distress dengan Metode
Altman Z-Score dan Springate (Studi Kasus Pada PT. Krakatau Steel Tbk. Periode
2016-2018), Skripsi, Program Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, IAIN Madura, Pembimbing : Dr. Zainal Abidin, MEI.
Kata Kunci : kebangkrutan, Altman Z-score, Springate
Financial Distress mencerminkan suatu kondisi kinerja keuangan perusahaan
mengalami penurunan, dikarenakan terjadinya krisis moneter seperti merosotnya
ekspor impor, melemahnya nilai tukar rupiah hingga krisis financial menyebabkan
perusahaan tidak mampu bersaing dengan baik dalam mengahadapi masalah
perekonomian tersebut.. Ketika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan jika
tidak dapat diatasi dengan baik, maka akan membawa suatu perusahaan kepada zona
yang berbahaya dengan mendekati kebangkrutan. Menganalisis suatu prediksi
kebangkrutan banyak sekali metode yang dapat digunakan, salah satunya dengan
metode Altman Z-score dan springate seperti Rapor merah kinerja keuangan Krakatau
Steel pada 2018 dikarenakan perseroan memang sudah lama tidak meraup untung dari
penjualan bajanya selama tujuh tahun terakhir.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kunatitatif deskriftif, dengan teknik
analisis menggunakan perhitungan matematik atau statistik. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang bersumber dari laporan
publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI)deengan sampelnya yaitu PT. Krakatau Steel
yang berdasarkan kriteria yaitu terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menerbitkan laporan
keuangan auditan tahunan, terilis notasi āEā oleh BEI, dan Memenuhi semua unsur
yang digunakan dalam perhitungan Z-Score dan Springate .
Dari hasil analisis Altman periode 2016 hingga 2018 nilai Z < 0,862 yang
menyatakan bahwa PT. Krakatau Steel Tbk mengalami kesulitan keuangan yang akan
berakibatkan kebangkrutan jika keadaan tersebu tidak bisa diperbaiki. Dari hasil
analisis Springate score < 1,81 yang menyatakan bahwa PT. Krakatau Steel Tbk
mengalami kesulitan keuangan yang akan berakibatkan kebangkrutan jika keadaan
tersebut tidak bisa diperbaiki Dari hasil uji T-paired menunjukkan nilai 0,110 yang
artinya lebih dari 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan antara hasil analisa potensi
kebangkrutan dengan meode Alman Z-score dan springate. Dan perbedaan dari kedua
metode terletak pada X3 Earning Before Taxes To Curent Liabilities (X3). Yaitu ratio
yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban lancarnya,
sebelum membayar pajak. Perhitungan dari Analisis Springate yang lebih
memfokuskan pada nilai hutang lancarnya. Semakin tinggi nilai hutang lancar suatu
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat likuiditas yang
rendah sehingga membuat perusahaan tersebut berpotensi bangkrut.
Tidak tersedia versi lain