Text
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BLANCET SCORECARD PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR
ABSTRAK
Nurus Syamsi, 2020, Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode
Balanced Scorecard pada Bank BPRS Bhakti Sumekar Sumenep, Skripsi, Progam
Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama
Islam Negeri Madura, Pembingbing: H. Wadhan, SE. M.Si.
Kata Kunci : Kinerja Perusahaan, Balanced Scorecard, BPRS Bhakti Sumekar
Sumenep.
Penilaian kinerja merupakan faktor penting untuk membuktikan
kelayakan sistem manajemen.BPRS Bhakti Sumekar seringkali mendapatkan
penghargaan terutama Penghargaan Golden Award 2012 - 2016 Atas Kinerja
Keuangan Selama 5 tahun berturut-turut dengan Predikat Sangat Bagus oleh
Infobank Sharia Finance Award 2016
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi
kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana kinerja Bank BPRS
Bhakti Sumekar Sumenep Tahun 2017-2018 dalam perkembangan empat
perspektif Balanced Scorecard (perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran serta
pertumbuhan).kedua,Bagaimana secara keseluruhan kinerja kinerja Bank BPRS
2017-2018 jika diukur menggunakan metode Balanced Scorecard.
Jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan dengan pendekataan
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Data yang diperoleh di analisis sesuai dengan indikator empat
perspektif dari Balanced Scorecard. Dengan informan yaitu dari personalia dan
Kepala divisi manajemen resiko dan kepatuhanBPRS Bhakti Sumekar Sumenep.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perspektif finansial:
nilai Perspektif finansial: nilai NSOM di tahun 2017 yaitu sebesar 1,92% dan di
tahun 2018 yaitu sebesar 5,0% dimana dapat dikatakan cukup sehat. Pada nilai
ROA di tahun 2017 sebesar 02,14% dan pada tahun 2018 sebesar 01,65% dimana
angka tersebut dapat dikatakan sangat sehat. Pada rasio ROE di tahun tahun 2017
sebesar 11,50% dan pada tahun 2018 sebesar 10,38% dimana angka tersebut
dinilai kurang sehat. Pada rasio BOPO di tahun tahun 2017 sebesar 67,67% dan
pada tahun 2018 sebesar 74,66% dimana angka tersebut dapat dikatakan cukup
sehat. (2)mengenai perspektif pelanggan: nilai retensi pelanggan di tahun 2017
yaitu sebesar 78,5% dan di tahun 2018 yaitu sebesar 85% retensi pelanggan dinilai
baik. Karena mengalami peningkatan, maka hal tersebut dinilai baik untuk terus
meningkatkan jumlah nasabah atau mempertahankan hubungan yang baik dengan
nasabahnya. (3)perspektif bisnis internal: inovasi produk diberi skor 1 karena pada
tahun 2017 sebesar 4,3% karena pada tahun tersebut ada 1 jasa baru yang
ditawarkan sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 11% karena pada
tahun 2018 sebanyak 3 produk baru yang diterbitkan BPRS. Sehingga dapat
dikategorikan dan termasuk pada kriteria meningkat atau baik. (4)perspektif
pemebelajaran dan pertumbuhan sebesar 110 berada dalam skala baik karena
melebihi 3 dimana dalam skala likert sudah dikatakan baik.
Tidak tersedia versi lain