Text
The Effectiveness of Tongue Twister Technique toward Students’ Pronunciation Ability at The Second Semester Student of English Education Department in IAIN Madura
iv
ABSTRACT
Saiful Kohher (2020), The Effectiveness of Tongue Twister Technique
toward Students’ Pronunciation Ability at The Second Semester Student of
English Education Department in IAIN Madura, Undergraduate, Thesis,
English Education Department (TBI), Faculty of Tarbiyah, The State Islamic
Institute of Madura. Advisor: Wahab Syakhirul Alim, MP.d
Key words: Pronunciation, Tongue Twister Technique
Pronunciation is one of the aspects of Speaking and it becomes
the most important aspect of speaking which really needs to be known by
English learner, especially for Indonesian. Since Indonesian are not native
speaker of English, most of students in Indonesia have difficulty in
understanding and digesting the proper or the correct pronunciation. The
ability to speak English by using the correct or proper pronunciation is very
difficult. If we misspronouncing some words while speaking, it will make
the listeners missunderstanding what we are talking about or they will not
see what we actuallly want to say. Furthermore, it can be one of the
factors which can lead to the conversation breakdown.
Tongue twister technique is the famous technique which is used to
teach and learn pronunciation. It is mostly used to teach pronunciation
even though no one can guarantee that it is definitely effective to teach
pronunciatio, many pronunciation teacher assumpts that tongu twister
technique is definitely able to improve pronunciation ability. Therefore,
tongue twister technique is needed to make students more spirited and it
can be additional motivation for the students in learning pronunciation.
The objective of the research is to describe and analyze the effectiveness
of tongue twister technique, wether it can improve the students’
pronunciation ability or not. The method used in this research was
Experimental method which is focus on pre-experimental research design
with one group pre-test and post-test design. The instruments used in this
research are test and documentation. The population of the study
consisted of six classes and the sample used is the clustered random
sampling. Therefore, the sample is one class at the second semester of
English education Department. The total number of the sample is 32
students. The students were given two tests, pre-test given before the
students got treatment and post-test given after the students got the
treatment to know the different achievement of the students.
After getting the data of tests, the writer analyzed the data using
the independent t test formula to test the hypothesis and to find the mean
difference of students pronunciation ability before and after being taught
by using tongue twisters technique. It was found that the value is 6,47,
while the t-table is 2,04 (level of significance 5% df = 32);(6,47>2,04). By
looking at the difference, it shows that there is significant different of
students pronunciation ability before and after being taught by using
tongue twister technique at the second semester of English Education
Department in IAIN Madura.
The result of testing hypothesis determined that the alternative
hypothesis (Ha) stated that there is significant difference of studentsv
pronunciation ability before and after being taught by using tongue twister
technique at the second semester of English Education Department in
IAIN Madura was accepted and the null hypothesis that stated that there is
no significant difference of students pronunciation ability before and after
being taught by using tongue twister technique at the second semester of
English Education Department in IAIN Madura was rejected. In conclude,
there is there is significant difference of students pronunciation ability
before and after being taught by using tongue twister technique at the
second semester of English Education Department in IAIN Madura.vi
ABSTRAK
Saiful Kohher (2020), Efektivitas Teknik Tongue Twister terhadap
Kemampuan Pelafalan Siswa pada Mahasiswa Semester Kedua Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Madura, Sar
jana, Tesis, Departemen
Pendidikan Bahasa Inggris (TBI), Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam
Negeri Madura. Penasihat: Wahab Syakhirul Alim, MP.d
Kata Kunci: Pronunciation, Tongue Twister Technique.
Pengucapan adalah salah satu aspek dari Berbicara dan itu
menjadi aspek terpenting dari berbicara yang benar-benar perlu diketahui
oleh pelajar bahasa Inggris, terutama untuk Bahasa Indonesia. Karena
Bahasa Indonesia bukan penutur asli Bahasa Inggris, sebagian besar
siswa di Indonesia mengalami kesulitan dalam memahami dan mencerna
pengucapan yang tepat atau yang benar. Kemampuan berbahasa Inggris
dengan menggunakan pelafalan yang benar atau tepat sangat sulit. Jika
kita salah mengucapkan beberapa kata saat berbicara, itu akan membuat
pendengar salah memahami apa yang kita bicarakan atau mereka tidak
akan melihat apa yang sebenarnya ingin kita katakan. Selain itu, ini bisa
menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan percakapan.
Teknik tongue twister adalah teknik terkenal yang digunakan
untuk mengajar dan belajar pengucapan. Tongue twister teknik
kebanyakan digunakan untuk mengajar kemampuan pelafalan. Meskipun
tidak ada satupun yang bisa menjamin bahwasanya teknik ini bisa
memeningkatkan kemampuan pelafalan, banyak pengajar pelafalan
berasumsi bahwasanya penggunaan teknik ini bisa meningkatkan
kemampuan pelafalan secara pasti. Oleh karena itu, teknik tongue twister
diperlukan untuk membuat siswa lebih bersemangat dan dapat menjadi
motivasi tambahan bagi siswa dalam belajar pengucapan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis efektivitas
teknik tongue twister, apakah itu dapat meningkatkan kemampuan
pengucapan siswa atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Eksperimental yang berfokus pada desain penelitian praeksperimen dengan satu kelompok pre-test dan post-test. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan dokumentasi. Populasi
penelitian terdiri darisatu kelas pada semester kedua Departemen
Pendidikan Bahasa Inggris. Jumlah siswa adalah 32 siswa. Siswa diberi
dua tes, pre-tes yang diberikan sebelum siswa mendapat perlakuan dan
post-test yang diberikan setelah siswa mendapat perlakuan untuk
mengetahui perbedaan prestasi siswa.vii
Setelah mendapatkan data tes, penulis menganalisis data
menggunakan rumus uji t independen untuk menguji hipotesis dan untuk
menemukan perbedaan rata-rata kemampuan pengucapan siswa sebelum
dan sesudah diajarkan dengan menggunakan teknik twister lidah.
Ditemukan bahwa nilai t hitung tersebut adalah 6,47, sedangkan t-tabel
adalah 2,04 (tingkat signifikansi 5% df = 32); (6,47> 2,04). Dengan melihat
perbedaannya, itu menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari
kemampuan pengucapan siswa sebelum dan sesudah diajarkan dengan
menggunakan teknik tongue twisterpada semester kedua Departemen
Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Madura.
Hasil pengujian hipotesis menetapkan bahwa hipotesis alternatif
(Ha) menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan kemampuan
pengucapan siswa sebelum dan sesudah diajarkan dengan menggunakan
teknik tongue twister pada semester kedua Departemen Pendidikan
Bahasa Inggris di IAIN Madura diterima dan hipotesis nol yang
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan kemampuan
pengucapan siswa sebelum dan sesudah diajarkan dengan menggunakan
teknik tongue twister pada semester kedua Departemen Pendidikan
Bahasa Inggris di IAIN Madura ditolak. Kesimpulannya, ada perbedaan
kemampuan pengucapan siswa sebelum dan sesudah diajar dengan
menggunakan teknik tongue twister pada semester kedua Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Madura.
Tidak tersedia versi lain