Text
PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN BUDAYA RELIGIUS DI MAN SAMPANG
ABSTRAK
Riskul Karimah, Februari 2019, Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Budaya Religius di MAN Sampang. Skripsi: Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura. Pembimbing: Dr. H. Moh. Muchlis Solichin M. Ag.
Kata Kunci: Peran Kepala Madrasah, Budaya Religius.
Peran kepala madrasah dalam suatu lembaga pendidikan sangat penting. Hal tersebut dikarenakan kepala sekolah adalah orang pertama yang memiliki hak dalam membuat keputusan dan terlaksananya semua program atas dukungan kepala sekolah terutama program tentang penerapan budaya religius. Sedangkan Penerapan Budaya Religius di suatu lembaga pendidikan merupakan program yang dibuat untuk menciptakan lingkungan sekolah religi dan membentuk perilaku warga sekolah yang berakhlakul karimah serta memiliki nilai religius. Terutama pembentukan budaya tersebut diterapkan di Madrasah Aliyah, dimana hal yang paling diprioritaskan adalah keagamaan.
Berdasarkan hal tersebut, ada tiga pokok permasalahan yang akan menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, apa saja bentuk budaya religius yang diterapkan di MAN Sampang; kedua, bagaimana peran kepala madrasah dalam menerapkan budaya religius di MAN Sampang; dan ketiga, apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman budaya religius di MAN Sampang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus deskripsi. Sumber data yang diperoleh oleh peneliti sumber data primer, dimana data yang diperoleh tersebut langsung dari responden atau objek yang diteliti. Sedangkan prosedur pengumpulan datanya berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan perpanjangan keikutsertaan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat.
Hasil penelitinan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: Pertama, bentukbentuk budaya religius yang diterapkan di MAN Sampang diantaranya pembacaan
vi
doa sebelum bel masuk, pembacaan Asmaul Husna setelah bel masuk, pelaksanaan shalat dhuha perkelas, pelaksanaan shalat dzuhur berjema’ah, Qira’atul Qur’an, Tilawah, dan lain sebagainya. Kedua, peran kepala madrasah dalam menanamkan budaya religius di MAN Sampang yang mana peran kepala madrasah sudah sesuai dengan kerangka kerja dan selalu memberikan contoh serta melakukan yang terbaik untuk terlaksananya program madrasah terutama dalam budaya religius. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan budaya religius di MAN SAmpang. dimana faktor pendukungnya yaitu bisa dari kepala madrasah, panitia keagamaan, anggota keagamaan, guru-guru, peserta didik yang berpartisipasi, dan fasilitas yang mendukung. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu peserta didik yang masih malas, dan fasilitas yang bermasalah.
Tidak tersedia versi lain