Text
IMPLEMENTASI KURIKULUM PESANTREN MU’ADALAH DI DIROSATUL MU’ALLIMIEN AL-ISLAMY (DMI) AL-HAMIDY BANYUANYAR POTOAN DAYA PALENGAAN PAMEKASAN
ABSTRAK
Bagas Putra Sugihapura, 2020, Implementasi Kurikulum Pesantren Mu’adalah di
Dirosatul Mu’allimien Al-Islamy (DMI) Al-Hamidy Banyuanyar Potoan Daya
Palengaan Pamekasan, Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam,
Jurusan Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing : R. Taufikurrahman, M.Pd.I.
Kata Kunci : Implementasi Kurikulum, Pondok Pesantren, Mu’adalah.
Implementasi kurikulum Pesantren Mu’adalah adalah penerapan atau
pelaksanaan program kurikulum yang telah direncanakan di pondok pesantren yang
disetarakan dengan sekolah formal, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan
dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi
lapangan dan keadaan santri.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian
pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana konsep kurikulum Pesantren
Mu’adalah di Dirosatul Mu’allimien Al-Islamy (DMI) Al-Hamidy; kedua,
bagaimana implementasi kurikulum Pesantren Mu’adalah di Dirosatul Mu’allimien
Al-Islamy (DMI) Al-Hamidy; ketiga, Apa saja faktor pendukung dan penghambat
dalam implementasi kurikulum Pesantren Mu’adalah di Dirosatul Mu’allimien AlIslamy (DMI) Al-Hamidy.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Sumber data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan
tak terstruktur, sedangkan jenis observasi yang digunakan adalah observasi
partisipatif pasif. Informannya adalah kepala pondok dan Dewan Mustasyar DMI
Al-Hamidy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, kurikulum yang digunakan
oleh Pesantren Dirosatul Mu’allimien Al-Islamy (DMI) Al-Hamidy Banyuanyar
Potoan Daya Palengaan Pamekasan adalah kurikulum yang memang didesain
sendiri oleh pesantren Al-Hamidy yang di sesuaikan dengan keadaan pondok
pesantren dan keadaan santri. Kedua, DMI Al-Hamidy melakukan implementasi
kurikulum dengan cara membentuk kelas dasar yang disebut kelas MQS serta
menggunakan silabus untuk mempermudah proses belajar mengajar. DMI AlHamidy menggunakan dua metode dalam kegiatan pembelajaran yaitu metode
darus dan muhawaroh yang kemudian akan diadakan evaluasi secara lisan tulis dan
praktek. Ketiga, faktor pendukung yang mempengaruhi implementasi Kurikulum
Pesantren Mu’adalah di DMI Al-Hamidy yaitu hubungan antara santri dan
pembimbing, sarana dan prasarana, lingkungan Pesantren, kemauan kuat guru
pembimbing, serta dukungan keluarga dalam membangun minat santri. Sedangkan
faktor penghambatnya adalah mengurangnya minat santri, banyaknya instansi yang
mempertanyakan ijazah lulusan pesantren mu’adalah, dan kurangnya sarana dan
prasarana. DMI Al-Hamidy mengatasi hambatan ini dengan cara mengadakan kelas
dasar atau kelas MQS untuk membangun minat santri, memberikan syiar-syiar
agama kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan agama, DMI Al-Hamidy
juga bekerja sama dengan pihak kementerian dalam mensosialisasikan ke lebih
banyak instansi untuk mencapai keberhasilan dalam implementasi kurikulum
Pesantren Mu’adalah.
Tidak tersedia versi lain