Text
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN DI KELAS IV MI AL-DJUFRI BLUMBUNGAN PAMEKASAN
Abstrak
Ulfatul Hasanah 2019, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Materi Struktur Dan Fungsi Tumbuhan Di Kelas IV MI Al-Djufri Blumbungan Pamekasan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing : Halimatus Sa’diyah, M. Pd.I.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, IPA
Hasil belajar siswa pada pelajaran IPA masih rendah karena siswa beranggapan IPA itu sulit dan membosankan, maka dari itu siswa kurang aktif ketika pelajaran IPA berlangsung, selain itu siswa kesulitan dalam belajar karena guru IPA kurang memanfaatkan media pembelajaran.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: Pertama, untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi pada materi struktur dan fungsi tumbuhan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IV MI Al-Djufri Blumbungan Pamekasan; Kedua untuk mengetahui faktor pendukung penerapan metode demonstrasi pada materi struktur dan fungsi tumbuhan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IV MI Al-Djufri Blumbungan Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Al-Djufri Blumbungan Pamekasan yang berjumlah 23 siswa. Model penelitian ini menggunakan PTK model Kemmis. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan pada setiap siklus terdapat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, tes, dokumentasi, dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Al-Djufri Blumbungan Pamekasan. Sebelum diberikan tindakan menunjukkan bahwa minat belajar siswa masih rendah, nilai rata-rata hanya mencapai 46,96 dan persentase Kelulusan belajar siswa yaitu 39,13%. Setelah dikenai tindakan siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 55,65 dan persentase Kelulusan belajar siswa 60,87%. Begitupun pada siklus II yang dikenai tindakan nilai rata-rata menjadi 77,39 dan persentase Kelulusan belajar siswa mencapai 91,30%. Setelah itu peneliti mencoba melanjutkan penelitian dengan memberikan postest pada pasca siklus dengan nilai rata-rata 91,30 dan persentase Kelulusan belajar siswa meningkat menjadi 95,65%.
Tidak tersedia versi lain