Text
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR ISLAM MABDAUL FALAH KADUARA TIMUR PRAGAAN SUMENEP
ABSTRAK
Khoirun Nisak, 2019, Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui Metode Role Playing pada Siswa Kelas II SDI Mabdaul Falah Kaduara Timur Pragaan Sumenep, Program Studi PGMI, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: Heni Listiana, M.Pd.
Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Metode Role Playing
Dalam kegiatan belajar mengajar pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk bisa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, selain itu guru juga harus bisa memilih metode yang cocok dalam pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang fokus pada kemampuan berbicara. Metode role playing disini sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran, siswa dilatih untuk bisa meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Indonesia secara akif dan menyenangkan.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara melalui metode role playing siswa kelas II SDI Mabdaul Falah Kaduara Timur Pragaan Sumenep. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDI Mabdaul Falah yang berjumlah 23 siswa. Objek penelitian adalah keterampilan berbicara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Tindakan pembelajaran bermain peran pada setiap siklus berdasarkan teks percakapan. Siklus I siswa belum sepenuhnya menguasai aspek kebahasaan (tekanan, ucapan, nada & irama, dan struktur kalimat) dan nonkebahasaan (kelancara, keberanian, keramahan, dan sikap). Siklus II lebih difokuskan pada naskah percakapan untuk penguasaan aspek kebahasaan dan nonkebahasaan yang masih kurang. Pembelajaran keterampilan berbicara melalui metode role playing berdasarkan naskah percakapan menunjukkan peningkatan keterampilan berbicara siswa.
Peningkatan ditunjukkan dengan hasil nilai keterampilan berbicara siswa. Peningkatan yang terjadi yaitu, (1) rata-rata nilai pratindakan siswa sebesar 58 dengan persentase ketuntasan sebesar 22%, (2) rata-rata nilai evaluasi siklus I sebesar 70 dengan persentase ketuntasan sebesar 57%, (3) rata-rata nilai evaluasi siklus II sebesar 91 dengan persentase ketuntasan 83%.
Tidak tersedia versi lain