Text
MENINGKATKAN ASPEK PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI PERMAINAN MENYUSUN BALOK PADA AUD DI KELOMPOK B1 TK PERTIWI KABUPATEN PAMEKASAN
ABSTRAK
Aisyah Salasatin, 2019, Meningkatkan Aspek Perkembangan Motorik Halus Dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Permainan Menyusun Balok Pada AUD DI Kelompok B1 TK Pertiwi Kabupaten Pamekasan, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, IAIN Madura, Pembimbing: Nina Khayatul Virdyana. M.PD.
Kata Kunci: Motorik Halus, Permainan Menyusun Balok, Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikiran, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta beragam), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Upaya peningkatan harus dilakukan melalui bermain agar tidak membuat anak kehilangan masa bermainnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimanakah penerapan permainan menyusun balok untuk meningkatkan aspek perkembangan motorik halus dalam proses belajar mengajar pada AUD kelompok B1 di TK Pertiwi Kabupaten Pamekasan? Kedua, bagaimanakah peningkatan aspek perkembangan motorik halus dalam proses belajar mengajar melalui permainan menyusun balok pada AUD kelompok B1 di TK Pertiwi Kabupaten Pamekasan?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data diperoleh melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, dengan bermain permainan menyusun balok anak dilatih untuk berpikir, berkonsentrasi, menyelesaikan masalah, berlatih mandiri, dan melatih siswa berinteraksi dengan lingkungannya sehingga akan berpengaruh pada perkembangan motorik halus anak didik. Dalam penerapan permainan menyusun balok yang dilakukan peneliti sebanyak 2 siklus, ada peningkatan yang signifikan pada perkembangan motorik halus anak melalui permainan menyusun balok di kelompok B1. Kedua, hasil peningkatan perkembangan motorik halus melalui permainan menyusun balok dapat dilihat dari hasil siklus I yang nilai rata-ratanya mencapai 49% yaitu kategori belum berkembang. Sedangkan nilai rata-rata siklus II mencapai 96% yaitu kategori berkembang sangat baik. Jelas bahwa peningkatan motorik halus anak berhasil melalui permainan menyusun balok. Ketiga, Kendala atau penghambat dalam meningkatkan perkembangan motorik halus dalam proses belajar mengajar melalui permainan menyusun balok, yaitu membutuhkan alat atau media bermain yang lebih, karena sering terjadi keributan saling berebut alat atau media bermain antara anak yang satu dengan yang lainnya, membutuhkan ruang atau tempat bermain yang khusus sesuai dengan tipe atau jenis permainan yang dilakukan, dan juga membutuhkan tenaga pengajar 2 atau 3 orang di kelas.
Tidak tersedia versi lain