Text
PENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENDERITA GANGGUAN KEJIWAAN DI PONDOK PESANTREN AL-BAJIGUR DESA TENONAN KECAMATAN MANDING KABUPATEN SUMENEP
ABSTRAK
Ummi Kulsum, 2019, Penerapan Pendidikan Agama Islam Bagi Penderita Gangguan Kejiwaan di Pondok Pesantren Al-Bajigur Desa Tenonan Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep, Tesis, Program Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Madura, Pembimbing Dr. Siswanto, M.Pd.I dan Dr. H. Moh. Muchlis Solichin, M.Ag.
Katakunci: Pendidikan agama Islam, penderita gangguan kejiwaan, al-Bajigur.
Kondisi kejiwaan penderita gangguan kejiwaan beraneka ragam mulai dari mengamuk, membentak, marah-marah, emosinya tidak terkontrol dan bahkan memukul orang-orang yang ada disekitarnya. Kondisi tersebut terjadi disebabkan tidak terselesainya problematika kehidupan sehingga mengakibatkan mereka stres dan depresi. Hal ini menjadi penting untuk dibina dan dibimbing melalui penerapan pendidikan agama Islam seperti shalat, mengaji, diberikannya nasihat untuk mendatangkan ketenangan pada jiwanya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Pertama, bagaimana penerapan pendidikan agama Islam bagi penderita gangguan kejiwaan di Pondok Pesantren Al-Bajigur? Kedua, apa saja problematika penerapan pendidikan agama Islam bagi penderita gangguan kejiwaan di Pondok Pesantren Al-Bajigur? Ketiga, Bagaimana solusi dalam menyikapi problematika penerapan pendidikan agama Islam bagi penderita gangguan kejiwaan di Pondok Pesantren Al-Bajigur?. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi partisipan, wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Sementara analisis datanya terdiri dari reduksi data, display data dan verifikasi atau kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan pendidikan agama Islam bagi penderita gangguan kejiwaan di Pondok Pesantren Al-Bajigur memiliki tujuan untuk membantu menenangkan jiwa mereka menjadi normal kembali, hal ini akan tercapai melalui berbagai macam metode, diantaranya adalah metode keteladan, nasihat, pengulangan, kebiasaan serta metode hukuman dari kelima metode tersebut menggunakan pendekatan individual. Materi pendidikan agama Islam yang diterapkan kepada penderita gangguan kejiwaan meliputi praktik shalat, tata cara berwudhu’, membaca al-Qur’an, adzan serta kerja bakti. Kedua, problematika penerapan pendidikan agama Islam bagi penderita gangguan kejiwaan di Pondok Pesantren Al-Bajigur adalah kesulitan dalam mengatur mereka, pada saat kabur, marah-marah dan mengamuk. Ketiga, solusi dalam menyikapi problematika penerapan pendidikan agama Islam bagi penderita gangguan kejiwaan di Pondok Pesantren Al-Bajigur yaitu terdapat tiga solusi yang dilakukan. Apabila mereka mengamuk dan kabur maka mereka diikat supaya menyadari kesalahan yang sudah diperbuatnya, kemudian dimandikan supaya bersih dan terhindar dari bisikan syaitan yang selalu menyuruh kepada kejelekan serta di suruh untuk bersholawat agar merasa lebih tenang.
Tidak tersedia versi lain