Text
PENGARUH INFLASI DAN PDRB ( PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO) TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PULAU JAWA TAHUN 2012-2017
ABSTRAK
Ida Dianasari, 2019, Pengaruh Inflasi dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Terhadap Tingkat Kemiskinan di Pulau Jawa Tahun 2012-2017, Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Pembimbing: Dr. H. Rudy Haryanto, MM
Kata Kunci: Inflasi, Produk Domestik Regional Bruto dan Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam perekonomian yang harus dituntaskan. Masalah kemiskinan tidak hanya menyangkut masalah keuangan yang berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh pendapatan, maupun kemampuan untuk memperoleh barang dan jasa, tetapi juga menyangkut dimensi lain, seperti dimensi sosial, dimensi kesehatan, dimensi politik, dan dimensi pendidikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan yaitu produk domestik regional bruto dan inflasi,
Berdasarkan penjelasan tersebut, ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: pertama, apakah terdapat pengaruh inflasi dan produk domestik regional bruto terhadap tingkat kemiskinan di pulau Jawa secara simultan?. Kedua, apakah terdapat pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan di pulau Jawa secara parsial?. Ketiga, apakah terdapat pengaruh produk domestik regional bruto terhadap tingkat kemiskinan di pulau Jawa secara parsial?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah data inflasi, produk domestik regional bruto dan kemiskinan di pulau Jawa selama tahun 2012-2017. Data dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder dengan bentuk data panel yang didapat dari website Badan Pusat Statistik. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.
Hasil pengujian analisis regresi linier berganda melalui aplikasi SPSS 20. Secara simultan atau bersama-sama Inflasi dan PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 63,043 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan lebih kecil dari nilai taraf signifikan 0,05. Dari hasil uji t inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan, hal ini ditunjukan dari nilai t hitung sebesar -0,101 dengan nilai signifikan sebesar 0,920 dan lebih besar dari nilai taraf signifikan 0,05. Sedangkan PDRB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di pulau Jawa. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung sebesar -9,990 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan lebih kecil dari nilai taraf signifikan 0,05. Nilai koefisien determinan atau R Square dalam penelitian ini sebesar 0,859. Hal ini memberikan informasi bahwa variabel independen (inflasi dan PDRB) secara bersama-sama menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (kemiskinan) sebesar 85,9 % sedangkan sisanya sebesar 14,1 % dijelaskan oleh variabel lain seperti pengangguran, Pendidikan, IPM dan lain sebagainya.
Tidak tersedia versi lain