Text
IMPLEMENTASI SHALAT DHUHA DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL ITTIHAD GEGER BANGKALAN
ABSTRAK
Dinul Koyyimah. Implementasi Shalat Dhuha Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Darul Ittihad Geger Bangkalan. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pembimbing Dr. H. Nor Hasan, M. Ag.
Kata Kunci:Shalat Dhuha dan Kecerdasan Spiritual
Secara filosofis, ibadah dalam islam tidak semata-mata untuk menyembah Allah. Ibadah merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Shalat adalah ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratulihram dan diakhiri dengan salam. Namun dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian pada shalat sunah dhuha.Dalam shalat dhuha caranya sama seperti shalat sunah 2 rakaat biasanya, boleh 4 rakaat tapi yang lebih utama adalah 8 rakaat. sholat dhuha tidak dianjurkan berjamaah, tapi jika untuk mengajari santri dan siswa agar gemar dan terbiasa serta lebih mudah diatur, maka diperbolekan.
Ada tiga fokus penelitian yang menjadi kunci pokok dalam penelitian ini: pertama,Bagaimana pelaksanaan shalat dhuha di pondok pesantren Darul Ittihad Geger Bangkalan. Kedua, Upaya apa yang pengasuh lakukan agar santri istiqomah dalam melaksanakan shalat dhuha secara sadar. Ketiga, Bagaimana Implikasi shalat dhuha dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri di pondok pesantren Darul Ittihad Geger Bangkalan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian lapangan (field research) berdasarkan pendekatannya adalah fenomenologis. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah: Pengasuh Pondok Pesantrean, Ustad dan ustadzah serta santri. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan Observasi Partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (verifikasi), pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, reduksi data (Date Reduction), penyajian data (Data Display), trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan : pertama, Pelaksanaan shalat dhuha di Pondok Pesantren Darul Ittihad sudah diterapkan dari dulu sejak pertama kali berdirinya pondok pesantren pada pukul 06.15 WIB dan tadarus bersama membaca surah Ar-Rahman. Kedua,Pengasuh pondok memberikan peraturan GBPO (Garis besar peraturan organisasi), pengawasan melalui program raker (rapat kerja) dan muker (musyawarah kerja) serta bimbingan secara individual dan kelompok. Ketiga, Shalat dhuha mempunya keutamaan diantaranya: menjadikan santri lebih produktif dalam pemanfaatan waktu (Disiplin waktu), menjadikan santri lebih bersifat sabar dengan kehidupan yang sederhana di Pondok, menjadikan santri lebih bersifat ta’dim kepada pengasuh pondok dan juga ustad serta ustadzah, menjadikan santri mendapatkan kesadaran diri yang tinggi bahwa di Pondok tempat mereka untuk berproses untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi,Keutamaan shalat dhuha lebih mendekatkan hubungan santri dengan tuhannya (Habluminallah).
Tidak tersedia versi lain