Text
ANALISIS RISIKO DAN PENGEMBALIAN HASIL PADA BANK UMUM SYARIAH MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DAN RISK ADJUSTED RETURN ON CAPITAL STUDI KASUS BANK MUAMALAT INDONESIA TAHUN 2014-2017
ABSTRAK
Willy Nur Wahyudi, 2018,AnalisisRisikodanPengembalianHasilPada Bank UmumSyariahMenggunakanMetode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return On Capital (RAROC) StudiKasus Bank Muamalat Indonesia Tahun 2014–2017, Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, Pembimbing: Lely ShofaImama, M.S.I.
Kata Kunci: Risiko, Pengembalian Hasil, VaR, RAROC.
Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakansalahsatudari BUS danjuga bank yang berdiripertamadanmemilikijumlahkantorterbesarkedua di Indonesia.Meskipun Bank tersebut merupakan bank yang berdiri pertama dan populer di kalangan masyarakat dengan jumlah kantor terbesar kedua di Indonesia, tetap saja bank tersebut tidak dapat terhindar dalam masalah risiko dan pengembalian hasilnya terutama dalam hal pembiayaan. Oleh karena itu, untuk mengahadapi risiko tersebut diperlukan penelitian tentang bagaimana potensi risiko maupun pengembalian hasil yang dihadapi pihak bank sebagai kreditur. Metode VaR (Value at Risk) dan RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) merupakan metode yang digunakan untuk mengukur potensi risiko dan pengembalian hasil tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, Mengukurpotensikerugian (risk) pembiayaanberbasisjualbeli (murabahah)danbagihasil (musyarakahdanmudharabah) Bank MuamalatIndonesia berdasarkanmetodeVaR.Kedua, Mengukurpotensiimbalhasil (return) yang telahdisesuaikanrisikopadapembiayaan Bank Muamalat Indonesia berdasarkanmetode RAROC.
Penelitianinimenggunakanpendekatankuantitatif denganmetodedeskriptifkarenapenelitianiniakanmendeskripsikanhasilpenelitiandengan mengukurRisikodanPengembalianHasilPada Bank UmumSyariahMenggunakanMetodeValue at Risk (VaR) danRisk Adjusted Return On Capital(RAROC) StudiKasus Bank Muamalat Indonesia Tahun 2014–2017.Jenis data yang digunakanadalah data sekunder yang berupalaporantriwulanBank Muamalat Indonesiatahun 2014–2017.
Dari hasil pengolahan data penelitian diperoleh hasil penghitungan VaR sebelumnya dari tahun 2014-2017 baik VaR (mean) maupun VaR (zero). VaR tertinggi murabahah terjadi pada tahun 2016 dengan VaR (mean) sebesar 5.647.417 juta rupiah dan VaR (zero) sebesar 5.640.681 juta rupiah begitupula VaR bagi hasil (musyarakah dan mudharabah) VaR tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan VaR (mean) dan VaR (zero) berturut-turut sebesar 6.390.855 dan 6.683.658 juta rupiah. VaR tertinggi di tahun 2016 untuk kedua pembiayaan disebabkan tingkat bagi hasil/margin yang rendah di tahun tersebut dengan rata-rata NPF yang tinggi diatas angka 5%. Penyebab NPF tinggi disebabkan kurangnya melakukan ekspansi penyaluran pembiayaan yang dilakukan BMI sehingga menyebakan angka NPF menjadi tinggi. Sedangkan, hasil RAROC terbesar terjadi pada tahun 2017 sebesar -25,45 persen ini terjadi karena pada tahun tersebut nilai RCnya (modal) untuk menutupi risiko sangat kecil.
Tidak tersedia versi lain