Text
Upaya Guru dalam Memberikan Penguatan (Reinforcement) terhadap Peserta Didik di Raudlatul Athfal Babul Ulum Desa Blumbungan Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan
A B S T R A K
Lilik Kurratul Aini. 2018. Upaya Guru dalam Memberikan Penguatan (Reinforcement) terhadap Peserta Didik di Raudlatul Athfal Babul Ulum Desa Blumbungan Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan. Skripsi, Fakultas Tarbiyah, Prodi Pendidikan Agama Islam, IAIN Madura, Dosen Pembimbing: R. Taufikurrahman, M.Pd.I.
Kata Kunci: Upaya Guru, Penguatan (Reinforcement).
Ada tiga permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana upaya guru dalam memberikan penguatan (reinforcement) terhadap peserta didik di Raudlatul Athfal Babul Ulum? (2) Apa saja kendala guru dalam memberikan penguatan (reinforcement) terhadap peserta didik di Raudlatul Athfal Babul Ulum? (3) Bagaimana solusi atas kendala guru dalam memberikan penguatan (reinforcement) terhadap peserta didik di Raudlatul Athfal Babul Ulum Desa Blumbungan Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan?
Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Kepala dan Guru Raudlatul Athfal Babul Ulum. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif-kualitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Upaya guru dalam memberikan penguatan (reinforcement) terhadap peserta didik di Raudlatul Athfal Babul Ulum: Pertama, penguatan verbal berupa kata-kata pujian, seperti: baik, bagus, tepat, saya sangat menghargai pendapatmu, pikiranmu sangat cerdas, dan sebagainya. Kedua, penguatan nonverbal berupa: sikap seperti suara, mimik, dan gerak badan, dan sebagainya; gerak isyarat seperti anggukan atau gelengan kepala, senyuman, kerut kening, acungan jempol, wajah mendung, wajah cerah, pandangan yang sejuk atau tajam; mendekati dan menyentuh seperti berdiri di samping siswa, duduk dekat siswa atau kelompok siswa, berjalan di sisi siswa, memegang pundak siswa, dan sebagainya. (2) Kendala guru dalam memberikan penguatan terhadap peserta didik adalah: terlalu sempitnya waktu, situasi kelas yang kurang kondusif, dan keterbatasan tenaga pengajar. (3) Solusi atas kendala guru dalam memberikan penguatan terhadap peserta didik berupa sempitnya waktu adalah dengan menerapkan pemberian penguatan secara verbal saja sehingga guru tidak perlu kesana-kemari yang memakan waktu. Solusi atas kendala situasi kelas yang kurang kondusif adalah dengan jalan bercerita sehingga suasana kelas kembali tenang dan kondusif, meskipun hal itu sebenarnya juga mengurangi peluang untuk memberikan penguatan, sebab siswa bersifat pasif saat mendengarkan cerita. Sedangkan solusi atas kendala keterbatasan jumlah tenaga pengajar adalah dengan menertibkan kelas terlebih dahulu, seperti mengabsen siswa, menanyakan kesehatan siswa, dan sebagainya. Tetapi hal itu sebetulnya masih kurang maksimal karena di sela-sela itu pasti ada siswa yang sulit ditertibkan, sehingga penambahan guru tiap kelas merupakan suatu keharusan.
Tidak tersedia versi lain