Text
UPAYA PASANGAN USIA DINI DALAM PENGUATAN KELUARGA SAKINAH (Studi Kasus Di Desa Lombang Giliraja Sumenep)
ABSTRAK
Rakisno, 2018, Upaya Pasangan Usia Dini Dalam Penguatan Keluarga Sakinah (Studi Kasus di Desa Lombang Giliraja Sumenep), Skripsi, Program Study Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Jurusan Syariah, IAIN Madura, Pembimbing: Abdul Jalil, M. HI.
Kata Kunci : Pasangan Usia Dini, Penguatan, Keluarga Sakinah
Pada saat ini masih dapat kita temukan perkawinan pada anak usia dini, baik di kota maupun di pelosok Desa, termasuk di Desa Lombang Giliraja Sumenep, jika dilihat dari kematangan finansial maupun secara emosionalnya tentu sebagian besar dari mereka belum memenuhinya. Di samping itu perkawinan anak usia dini tidak mungkin terlepas dari faktor orang tua yang menikahkannya, sehingga para orang tua pasti mempunyai dasar kenapa mereka menikahkan anaknya diusia dini.
Fokus penelitian yang akan diteliti adalah; Pertama, Apa Yang Menjadi Dasar Pertimbangan Orang Tua Menikahkan Anaknya Diusia Dini di Desa Lombang Giliraja Sumenep? Kedua, Bagaimana Upaya Pasangan Usia Dini Dalam Penguatan Keluarga Sakinah di Desa Lombang Giliraja Sumenep?.
Dalam penelitian ini peneliti menngunakan metode pendekatan penelitian kualitatif, sumber penelitian ini adalah Pasangan Usia Dini dan Keluarga Pasangan Usia Dini. Prosedur pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, orang tua yang rela menikahkan anaknya di usia dini adalah mereka yang tergolong masyarakat kelas menengah ke bawah dan masih minim pengetahuan terhadap pentingnya pendidikan bagi si anak dalam menghadapi era globalisasi modern ini, karena masing terpengaruh dengan kebiasaan masyarakat sekitar yang ingin segera menikahkan anaknya ketika si anak memasuki usia remaja. Di samping itu, sebelumnya anak tersebut sudah ditunangkan terlebih dahulu dan anak tersebut sering bertemu dengan tunangannya, oleh sebab itu orang tuanya takut anaknya tidak dapat menahan diri dan orang tuanya juga takut akan timbulnya fitnah dari masyarakat karena membiarkan anaknya sering bersama dengan tunangannya tanpa ada ikatan perkawinan. Maka para orang tua memilih jalan menikahkannya agar anaknya tidak terjerumus terhadap bujuk rayu setan dan menghindarkan mereka dan anaknya dari perbuatan dosa. Kedua, pasangan usia dini dalam upaya penguatan keluarga sakinah adalah dengan cara sholat berjamaah ke musholla atau di rumah jika dalam keadaan sama-sama tidak sedang sibuk, membayar zakat ke musholla atau masjid terdekat dan mengikuti setiap kegiatan yang ada meskipun pada dasarnya untuk kegiatan keagamaan jarang ditemukan. Selain itu, biasanya untuk mengharmoniskan keluarganya, pasangan usia dini biasa pergi liburan, berbelanja ataupun bersenda gurau dengan pasangannya supaya tidak terasa bosan dalam kehidupan mereka. Para pasangan usia dini berusaha meyelesaikan setiap masalah yang dihadapi dengan cara musyawarah, mereka juga mampu memposisikan diri setiap harinya sesuai dengan hak dan kewajiban mereka masing-masing dalam kehidupan rumah tangganya.
Tidak tersedia versi lain