Text
Implementasi Prinsip Kerja Islami Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di Baitul Maal Wat Tamwil Nuansa Umat Cabang Galis Pamekasan
Lembaga keuangan untuk dapat bertahan dan mengembangkan produknya harus melakukan dan menerapkan prinsip kerja islami. Tentunya prinsip kerja di BMT NU cabang Galis ini sangat mampu menarik nasabah bergabung, namun tentu saja kepercayaan masyarakat ini haruslah di pertanggungjawabkan oleh para karyawan dalam merealisasikan prinsip-prinsip kerja yang sudah terpampang di dinding kantor.
Berdasarkan hal tersebut yang menjadi fokus penelitian ini yaitu: pertama , bagaimana implementasi prinsip kerja islami terhadap kinerja karyawan di BMT NU Cabang Galis Pamekasan . Kedua, bagaimana cara meningkatkan kinerja karyawan di BMT NU Cabang Galis Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif dengan informan kepala cabang dan karyawan di BMT NU Cabang Galis Pamekasan . Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawacara dan dokumentasi. Pengecekan data menggunakan cheking (pengecekan) danorganising (pengelompokan).
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan ba11wa: pertama , implemetasi prinsip kerja islarni terhadap kinerja karyawan di BMT NU Cabang Galis Pamekasan para karyawan sudah bisa menerapkannya. Karena dalam melayani para mitra atau para anggota yang lain sudah menerapkan akhlakul karimah yang mereka miliki dan menerapkan prinsip-prinsip keislaman yang sudah diatur oleh BMT NU Cabang Galis Pamekasan . Jadi mereka sudah bisa mengaplikasikannya. Seperti jujur, mengedepankan mitra dan bekerja sepenuh waktu dan sepenuh hati. Kedua, cara meningkatkan kinerja karyawan di BMT NU Cabang Galis Pamekasan dengan cara mengadakan rapat evaluasi setiap bulannya. Karena evaluasi kinerja juga sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Rapat evaluasi tersebut berkaitan dengan apa yang telah dikerjakan minimal selama satu bulan dengan upaya untuk memperbaiki kinerja karyawan yang memang masih di anggap kurang. Evaluasi kinerja dapat memotivasi dan mempengaruhi perilaku, namun manajer harus berhati-hati untuk tidak menggeneralisasinya dalam semua kultur karena banyak kultur tidak secara khusus memiliki perhatian terhadap penilaian kinerja dan juga kerja tim antar karyawan yang satu dengan yang lainnya.
Tidak tersedia versi lain