Text
, Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Di Bank Indonesia
ABSTRAK
Yulian Amriyani, 2016, Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Di Bank Indonesia, Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, Pembimbing: H. Wadhan, SE., M.SI.
Kata Kunci: Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Bank Indonesia.
Bank Indonesia sudah berdiri sejak sejak 1 juli 1953. Sejak itu pula Bank Indonesia sudah diremiskan sebagai bank sentral. Berdasarkan UU No.23/1999 tanggal 17 Mei 1999 yang kemudian dikukuhkan pula dalam amandemen UUD 1945. Status tersebut diperoleh pada masa reformasi, setelah terjadinya badai dahsyat krisis ekonomi di Indonesia dan perubahan tatanan politik, pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya, hankam, hukum dan lain-lain. setelah diresmikan sebagai bank sentral, maka Bank Indonesia juga mempunyai tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Penetapan nilai tukar rupiah dalam suatu negara itu diperlukan dalam waktu jangka panjang.
Tujuan dari penelitian ini adalah, pertama: peneliti ingin mengetahui apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah pada Bank Indonesia, kedua: peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi terhadap nilai tukar rupiah pada Bank Indonesia.
Pada penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear sederhana. Jenis data yang digunakan adalah data arsip/dokumen. Data yang diambil melalui website Bank Indonesia.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak berpengaruh signifikan inflasi terhadap nilai tukar rupiah pada Bank Indonesia. Hal tersebut dinyatakan berdasarkan hasil Uji-t menghasilkan nilai koefisien korelasi t hitung = 0,117< t tabel = 2,042 dengan taraf signifikansi sebesar 0,908>0,05, serta nilai koefisien beta yang bernilai positif. Dari hasil koefisien determinasi (R2) dengan menggunakan SPSS (Statistical for The Social Sciences) versi 18, dengan melihat perolehan R square sebesar 0,032. Artinya 3,2% nilai tukar rupiah dijelaskan melalui inflasi pada Bank Indonesia. Sedangkan sisanya sebesar 96,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Dari persamaan regresi linier sederhana (Y = a+ bX) yaitu Y = 11840,733 + 0,189X , dimana nilai konstanta (a) nilai tukar rupiah sebesar 11840,733 menunjukkan bahwa jika variabel inflasi sama dengan nol (tidak dipertimbangkan), maka nilai tukar rupiah adalah sebesar 11840,733 satuan dan b = 0,189, dapat diartikan bahwa besarnya koefisien variabel nilai tukar rupiah bertanda positif (0,189) mengindikasikan bahwa inflasi naik 1%, maka skor nilai tukar rupiah akan naik sebesar 0,189 satuan.
Tidak tersedia versi lain