Text
Implementasi Write Off dalam Menurunkan Rasio Pembiayaan Bermasalah di PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan
Khairul Anwar, 2017, Implementasi Write Off dalam Menurunkan Rasio Pembiayaan Bermasalah di PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan, Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, STAIN Pamekasan, Pembimbing : Farid Firmansyah, MM
Kata Kunci : Write Off, Pembiayaan Bermasalah
Peranan dari perbankan sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah pembiayaan. Bahkan, kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian pembiayaan merupakan kegiatan utamanya. Besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan dana, sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak, akan memyebabkan bank tesebut rugi. Oleh karena itu pengelolaan pembiayaan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya mulai dari perencanaan jumlah pembiayaan, penentuan bagi hasil, prosedur pemberian pembiayaan, analisis pemberian pembiayaan sampai pada pengendalian pembiayaan bermasalah.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana penerapan write off di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sarana Prima Mandiri Pamekasan sebagai salah satu upaya dalam menurunkan rasio pembiayaan bermasalah; kedua, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuanlitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informannya adalah yang menurut peneliti dianggap menguasai bidang yang diteliti oleh peneliti, seperti pimpinan, bagian pemasaran, karyawan, serta nasabah BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan melalui peningkatan ketekunan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Penerapan Write off di PT. BPRS SPM dengan dengan cara terlebih dahulu melihat kolektabilitas nasabah, jika kolektabilitas nasabah telah memenuhi kriteria hapusbuku maka akan dilakukan hapusbuku terhadap nasabah tersebut. Dan sebelum PT. BPRS SPM merapakan write off pihak manajemen terlebih dahulu membentuk PPAP sebagai konsekuensi dari hapus buku. Setelah PPAP sudah dibentuk maka pihak PT. BPRS SPM mengeluarkan portofolio pembiayaan yang bermasalah dari pencatatan PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan. Kedua, Upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah yang di terpakan oleh PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan yaitu dengan dua cara. Pertama, Cara yang sudah ada dalam prosedur seperti rescheduling dan lain sebagainya. Pihak SPM akan melakukan penyelamatan pembiayaan bermasalah dengan cara yanga sudah ada di prosedur BPRS Sarana Prima mandiri Pamekasan seperti cara rescheduling dan sebagainya. Kedua, Cara yang dibuat sendiri oleh marketing seperti pemberian santunan dan sebagainya. Apabila upaya yang sudah terstruktur masih belum bisa mengembalikan dana SPM, maka pihak marketing menggunakan cara sendiri yang mereka buat misalkan perusahaan akan memberikan santunan agar nasabah tersebut dapat membuka kembali usahanya dan juga negosiasi dengan nasabah. Dan langkah ini di proyeksikan demi kelancaran kembali angsuran nasabah.
Tidak tersedia versi lain