Text
IMPLEMENTASI METODE CERITA ISLAMI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SMPN 1 TLANAKAN PAMEKASAN
ABSTRAK
Taufik Hidayatullah, 2014, Implementasi Metode Cerita Islami Dalam Pembentukan Karakter Siswa SMPN 1 Tlanakan Pamekasan, Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Pamekasan, Pembimbing Dra. Hj. Mariatul Qibtiyah Harun AR, M.Ag.
Kata kunci : Metode Cerita Islami, Pembentukan karakter
Ada dua fokus permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini. Pertama; Bagaimana proses metode cerita Islami dalam pembentukan karakter siswa di SMPN 1 Tlanakan Pamekasan. Kedua; Apa faktor pendukung dan penghambat proses metode cerita Islami dalam pembentukan karakter siswa di SMPN 1 Tlanakan Pamekasan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Pengajar PAI, Guru BP, dan siswa. Adapun pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang di gunakan adalah secara bertahap. Pertama; dengan menyeleksi dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan yang terakhir menyimpulkan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Metode yang digunakan dalam pembentukan karakter dengan menggunakan metode cerita Islami, dengan cara a. pemilihan tema cerita harus sesuai dengan karakter anak, b. Dalam pelaksanaan cerita harus memahami alur, tokoh, dan keadaan karakter dalam tokoh tersebut, c. Di akhir cerita guru menggunakan tanya jawab kepada seluruh siswa perilah cerita dan memberikan kesimpulan atau hikmah cerita. 2) Faktor pendukung proses metode cerita dalam pembentukan karakter, seperti; faktor kebiasaan, kemauan yang kuat oleh siswa dan guru. Dan diantara faktor penghambat adalah kemampuan guru dalam bercerita, pengaruh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, dan tayangan televisi.
Berdasarkan penelitian tersebut hendaknya kepada guru pengajar Agama Islam dalam menanamkan karakter anak dengan metode cerita Islami sebisa mungkin memilih cerita, tokoh, dan alur cerita terdapat unsur pembentukan karakter siswa. Seperti; kejujuran, tanggung jawab, relegius dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor pendukung diharapkan guru dan siswa selalu membiasakan tindakan-tindakan positif yang syarat dengan nilai-nilai karakter. Dan faktor penghambat dalam hal ini adalah kemampuan guru dalam bercerita, pengaruh lingkungan dan tayangan televisi. Untuk mengatasi faktor pengahambat tersebut, maka di harapkan orang tua selalu mengawasi anak didiknya dan memberi teladan/contoh perbuatan yang baik, serta pendidikan guru di sekolah membantu dalam pembentukan karakter siswa.
Tidak tersedia versi lain