Text
Strategi Guru Aqidah Akhlak Dalam Mengembangkan Ranah Afektif Siswa MTs Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan
ABSTRAK
Ahmad Musyaffak, 2014 “Strategi Guru Aqidah Akhlak Dalam Mengembangkan Ranah Afektif Siswa MTs Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan” Skripsi, program studi Pendidikan Agama Islam, jurusan Tarbiyah,
Pembimbing : Dr. Atiqullah, S.Ag, M.Pd.
Kata kunci : Strategi, Akidah Akhlak, Ranah Afektif.
Secara umum pendidikan akhlak mulia sebagai perekat akhlak bangsa sesungguhnya dapat terwujud dengan sendirinya jika model pendidikan akhlak yang dicontohkan nabi Muhammad SAW.
Adapun setiap materi yang diajarkan kepada peserta didik mengandung nilai-nilai yang terkait dengan perilaku kehidupan sehari-hari, seperti materi akhlak, dan untuk aspek akhlak ini selain dikaji masalah yang bersangkutan dengan aspek pengetahuan, aspek fungsionalnya diutamakan pada aspek sikap, sehingga kelak siswa mampu bersikap sebagai seorang muslim yang berakhlak mulia. Kemudian nilai-nilai afektif inilah yang ada dalam materi akhlak dan harus tertanamkan pada peserta didik dalam Pendidikan Agama. Harun Nasution mengatakan, “Pendidikan agama banyak dipengaruhi oleh trend barat, yang lebih mengutamakan pengaturan dari pada pendidikan moral, padahal intisari dari pendidikan agama adalah pendidikan moral”.
Bersikap inilah yang kemudian harus disertai strategi belajar mengajar yang sudah didahului oleh konsep bermain dan belajar. Apabila bermain memberikan kebebasan, dan belajar mengajak seorang anak untuk memahami, maka bersikap adalah mempertahankan prisip dan menunjukkan keinginan yang lahir dari dalam diri secara bertanggung jawab.
Dari konteks diatas, masalah-masalah yang dikaji dirumuskan sebagai berikut; pertama, Bagaimana metode yang diterapkan guru mata pelajaran Aqidah Akhlaq dalam mengembangkan ranah afektif siswa di MTs Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan?, Kedua, Bagaimana hambatan yang dialami oleh guru Aqidah Akhlak dalam mengembangkan ranah afektif siswa di MTs Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan?. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode-metode yang digunakan guru akidah akhlak di MTs Nasyrul Ulum, dalam upaya pengembangan ranah afektif siswa dan apa saja hambatan-hambatan yang di alaminya.
pengkajian dan pembahasan, baik secara teoritis maupun empiris mengenai penelitian yang berjudul Strategi guru Akidah Akhlaq dalam mengembangkan ranah afektif siswa MTs Nasyrul Ulum, maka peneliti atau penulis memberikan kesimpulan bahwa, Strategi guru Akidah Akhlaq dalam mengembangkan ranah afektif siswa MTs Nasyrul Ulum,dilakukan oleh guru dengan metode pembiasaan dan metode pengamatan, dengan demikian metode pembiasaan dan metode pengamatan dirasa dapat mengembangkan sikap siswa terhadap pembelajaran Aqidah Akhlaq, khususnya di MTs Nasyrul Ulum. Selain itu dilakukan juga dengan cara memaksimalkan proses belajar mengajar yang di kaitkan dengan sikap disertai dengan penguasaan terhadap unsur-unsur pembelajaran yang meliputi tujuan, materi, kegiatan, metode, sumber, media serta alat evakuasi belajar. Serta membuat langkah-langkah pembinaan sikap yang meliputi perencanaan dan penilaian. Unsur-unsur dan langkah tersebut dilakaukan agar pembinaan moral dapat memberikan hasil yang maksimal. Dalam hal ini campur tangan orang tua sangat di perlukan karena sumber moral berada didalam keluarga itu sendiri bila orang tua bisa membina sikap mereka maka di dalam lingkungan lembanga akan meneruskan langkah mereka untuk berjalan dan mencapai pada yang diinginkannya,
Faktor-faktor yang mepengaruhi pembinan aranah afektif siswa di MTs Nasyrul Ulum, latar belakang siswa, kurangnya kekompakan guru dalam pembinaan moral khususnya kotrol dan pengawasan guru yang terkait dengan siksp siswa, pengunaan sarana dan prasarana ibadah yang kurang maksimal serta belum maksimalnya kerjasama atara sekolah dengan walimurid. Dalam pemecahannya dibutuhkan komitmen bersama dalam bentuk kerjasama orang tua, masyarakat sekolah, ditambah dengan usaha dan gagasan guru Aqidah Akhlaq untuk selalau memfungsikan sarana yang mampu mununjang proses pendidikan seperti mushola, serta kreatifitas dan pengembangan dalam kegiatan pendidikan.
Tidak tersedia versi lain